KONTAN.CO.ID - JAKARTA. India dikabarkan berhenti menerima ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak sawit dari Malaysia. Dilansir dari laman Reuters (14/1), para importir minyak sawit di India sudah sepakat untuk secara efektif menghentikan semua pembelian sawit dari pemasok mereka di Malaysia. Meski tidak diungkapkan secara resmi, pemerintah India telah menganjurkan para importir CPO untuk memboikot produk sawit asal Negeri Jiran itu. Seruan boikot para pengusaha India itu sebenarnya dikeluarkan beberapa minggu lalu, bersamaan dengan langkah yang diambil pemerintah India untuk membatasi impor CPO dan produk turunan sawit asal Malaysia. Baca Juga: India boikot CPO Malaysia, begini rekomendasi saham-saham emiten CPO
Larangan masuk minyak sawit Malaysia di India tentunya akan menyebabkan harga CPO global mengalami flukluasi. Setali tiga uang, gejolak tersebut berdampak terhadap Indonesia sebagai salah satu produsen CPO terbesar dunia. Namun demikian pemerintah meyakini harga CPO akan baik-baik saja. “Ini masih ancaman. Harga CPO cenderung naik, justru bagus untuk petani sawit, artinya velue ekspor masih positif. Menurut saya CPO masih terkendalilah,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Berekonomian (Kemenko Perekonomian) Iskandar Simorangkir kepada Kontan.co.id, Selasa (14/1). Sejalan Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan adanya pelarangan ekspor CPO dari Malaysia kepada Indonesia justru akan menguntungkan industri dalam negeri. Akan ada peralihan supply impor India dari Malaysia jadi Indonesia. Dari sisi harga CPO dinilai masih akan kompetitif.