JAKARTA. Volume ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya di bulan Oktober meningkat 12,9% dibandingkan bulan sebelumnya. Di bulan September, negeri kita hanya mengekspor 1.284 ton CPO dan turunannya, sementara, di bulan lalu, angka ekspor mencapai 1.450 juta ton.Kenaikan permintaan dari beberapa negara, seperti Bangladesh, China, India, Amerika Serikat, dan Pakistan menjadi pemicu lonjakan ekspor produk minyak sawit tersebut. Perayaan kegamaan di India menjadi salah satu penyumbang terbesar kenaikan permintaan itu.“Ada festival Deepavali dan Dussehra yang menjadi salah satu pendorong naiknya kebutuhan CPO di India,” kata Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Jakarta, Rabu (24/11). Biasanya, puncak konsumsi minyak goreng di India memang terjadi selama perayaan hari raya keagamaan.Tercatat, ekspor CPO dan produk turunan ke ke India mencapai 596.586 ton di bulan Oktober lalu. Rinciannya; ekspor CPO 487.993 ton, RBD olein 85.078 to, RBD palm oil 8.950 ton, crude olein 7.765 ton; palm fatty acid distillate (PFAD) 3.999 ton, dan RBD stearin sebanyak 2.800 ton.Sementara itu, ekspor CPO dan produk turunan ke China mencapai 215.931 ton. Ekspor itu meliputi RBD olein sebanyak 95.099 ton, RBD stearin 89.100 ton; CPO 25.924 ton, dan PFAD sebesar 5.807 ton.Ekspor ke pasar Eropa juga cukup besar. Oktober lalu, total ekspor CPO dan produk turunannya ke Eropa mencapai 279.842 ton. Pembelian minyak sawit mentah (CPO) adalah yang terbesar, yakni 185.591 ton. Selain itu, Eropa memborong RBD palm oil 30.200 ton; RBD olein 18.999 ton; RBD stearin 24.001 ton; PFAD 13.050 ton, dan crude olein sebanyak 8.000 ton.Pada Oktober lalu, Indonesia juga mengekspor lebih banyak CPO dan produk turunan ke Bangladesh. Total ekspor ke negeri itu mencapai 102.295 ton, meningkat pesat dari bulan September yang hanya 36.043 ton. Pakistan juga membeli CPO dan produk turunan dari Indonesia sebanyak 27.750 ton di bulan yang sama. Sementara itu, realisasi ekspor CPO ke Amerika Serikat sebanyak 17.000 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekspor CPO Oktober meningkat 12,9% dibanding September
JAKARTA. Volume ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya di bulan Oktober meningkat 12,9% dibandingkan bulan sebelumnya. Di bulan September, negeri kita hanya mengekspor 1.284 ton CPO dan turunannya, sementara, di bulan lalu, angka ekspor mencapai 1.450 juta ton.Kenaikan permintaan dari beberapa negara, seperti Bangladesh, China, India, Amerika Serikat, dan Pakistan menjadi pemicu lonjakan ekspor produk minyak sawit tersebut. Perayaan kegamaan di India menjadi salah satu penyumbang terbesar kenaikan permintaan itu.“Ada festival Deepavali dan Dussehra yang menjadi salah satu pendorong naiknya kebutuhan CPO di India,” kata Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Jakarta, Rabu (24/11). Biasanya, puncak konsumsi minyak goreng di India memang terjadi selama perayaan hari raya keagamaan.Tercatat, ekspor CPO dan produk turunan ke ke India mencapai 596.586 ton di bulan Oktober lalu. Rinciannya; ekspor CPO 487.993 ton, RBD olein 85.078 to, RBD palm oil 8.950 ton, crude olein 7.765 ton; palm fatty acid distillate (PFAD) 3.999 ton, dan RBD stearin sebanyak 2.800 ton.Sementara itu, ekspor CPO dan produk turunan ke China mencapai 215.931 ton. Ekspor itu meliputi RBD olein sebanyak 95.099 ton, RBD stearin 89.100 ton; CPO 25.924 ton, dan PFAD sebesar 5.807 ton.Ekspor ke pasar Eropa juga cukup besar. Oktober lalu, total ekspor CPO dan produk turunannya ke Eropa mencapai 279.842 ton. Pembelian minyak sawit mentah (CPO) adalah yang terbesar, yakni 185.591 ton. Selain itu, Eropa memborong RBD palm oil 30.200 ton; RBD olein 18.999 ton; RBD stearin 24.001 ton; PFAD 13.050 ton, dan crude olein sebanyak 8.000 ton.Pada Oktober lalu, Indonesia juga mengekspor lebih banyak CPO dan produk turunan ke Bangladesh. Total ekspor ke negeri itu mencapai 102.295 ton, meningkat pesat dari bulan September yang hanya 36.043 ton. Pakistan juga membeli CPO dan produk turunan dari Indonesia sebanyak 27.750 ton di bulan yang sama. Sementara itu, realisasi ekspor CPO ke Amerika Serikat sebanyak 17.000 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News