Ekspor CPO Oktober naik 34% jadi 2,54 juta ton



JAKARTA. Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebut produksi minyak sawit Indonesia meningkat 6,5% menjadi 3,55 juta ton per Oktober 2016 dibanding sebulan sebelumnya. Walau demikian, peningkatan produksi tak membuat persediaan minyak sawit ikut meningkat. 

Sebab permintaan ekspor juga menggelembung. Permintaan pasar ekspor terhadap komoditas minyak sawit atau crude palm oil (CPO) meningkat sebesar 34% pada Oktober 2016 menjadi 2,54 juta ton. "Pada September 2016, ekspor hanya berada di angka 1,89 juta ton," kata Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Gapki dalam keterangan pers, Selasa (13/12).

Negara tujuan ekspor didominasi negara Timur Tengah, Afrika, Bangladesh. Di negara-negara eksportir utama ini permintaan meningkat signifikan sekitar 117% sampai 154% di Oktober dibanding September. Sementara permintaan dari Uni Eropa naik 75,5% menjadi 380.150 ton. Permintaan dari China pun meningkat sebesar 32% menjadi 316.450 ton, sementara permintaan dari India tercatat naik 32% menjadi 608.510 ton.


Dari sisi harga, Gapki optimistis prospek kenaikan harga masih akan terus terjadi menjelang hari raya Natal dan tahun baru. Sepanjang bulan Oktober harga CPO bergerak di kisaran US$ 690 - US$ 755 per metrik ton. Pada bulan November harga bergerak di rentang US$ 722,5-US$ 780 per metrik ton.

"Gapki memperkirakan harga CPO global sepanjang Desember akan bergerak di kisaran US$ 750-US$ 800 per metrik ton," tandas Fadhil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini