Ekspor CPO tahun ini tidak akan capai 20 juta ton



JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak Rp 1,8 tiliun pada tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk beberapa ekspansi bisnis seperti replanting atau peremajaan tanaman, renovasi pabrik, serta pengembangan anak usaha.

Erwin Nasution, Direktur Utama PTPN IV mengatakan, setiap tahun pihaknya rutin melakukan replanting seluas 4% dari total luas tertanam. "Kami tahun ini melakukan replanting lahan sawit seluas 2.800 hektar (ha),"kata Erwin, Rabu (4/6).

Total luas areal perkebunan sawit yang dimiliki PTPN IV mencapai 175.000 ha. Dari jumlah tersebut areal yang tertanam mencapai 135.000 ha, sementara sisanya digunakan untuk lahan konservasi serta kelengkapan sarana prasarana penunjang perusahaan.


Ekspansi yang dilakukan PTPN IV mendukung produksi CPO nasional. Derom Bangun, Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) mengatakan, produksi CPO Indonesia tahun ini mencapai 29,5 juta ton, atau meningkat 6,5% dibandingkan tahun lalu sebanyak 27,7 juta ton. Peningkatan ini dikarenakan usia tanaman sawit yang memasuki usia produktif serta penambahan luas areal tertanam.

Derom bilang badai el nino yang diramalkan akan terjadi pada tahun ini hingga saat ini masih belum berdampak terhadap kinerja produksi kebun sawit. "Belum merevisi target produksi CPO hingga saat ini," kata Derom.

Untuk ekspor CPO, DMSI memproyeksikan tahun ini tidak akan mencapai lebih dari 20 juta ton, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 21,3 juta ton. Menurunnya kinerja ekspor tersebut karena penerapan CPO dalam negeri untuk biodiesel dan lesunya pasar ekspor di India dan Cina.

Luas areal perkebunan sawit Indonesia tercatat sekitar 10,1 juta ha. Dari jumlah tersebut areal tertanamnya sekitar 8 juta ha-8,4 juta ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa