JAKARTA. Ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia awal tahun ini kian tertekan. Ekspor CPO pada Februari turun 1% dibandingkan bulan sebelumnya. Beberapa negara mulai mengurangi permintaan minyak sawit asal Indonesia. China atau Tiongkok bahkan memangkas permintaan hingga 50%. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) merilis data sepanjang Februari 2015 ekspor sebesar 1,799 juta ton. Angka ini lebih rendah dibandingkan realiasi ekspor pada Januari 2015 sebesar 1,8 juta ton. Penyebabnya, Tiongkok, Bangladesh, Negara Timur Tengah dan Afrika mengurangi permintaan CPO dari Indonesia. Tiongkok tercatat paling besar memangkas permintaan CPO Indonesia sebanyak 50%. Ekspor CPO ke Afrika turun 29%, Bangladesh turun 17,5% dan Negara timur tengah sebanyak 16%.
Ekspor CPO tertekan pemangkasan permintaan China
JAKARTA. Ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia awal tahun ini kian tertekan. Ekspor CPO pada Februari turun 1% dibandingkan bulan sebelumnya. Beberapa negara mulai mengurangi permintaan minyak sawit asal Indonesia. China atau Tiongkok bahkan memangkas permintaan hingga 50%. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) merilis data sepanjang Februari 2015 ekspor sebesar 1,799 juta ton. Angka ini lebih rendah dibandingkan realiasi ekspor pada Januari 2015 sebesar 1,8 juta ton. Penyebabnya, Tiongkok, Bangladesh, Negara Timur Tengah dan Afrika mengurangi permintaan CPO dari Indonesia. Tiongkok tercatat paling besar memangkas permintaan CPO Indonesia sebanyak 50%. Ekspor CPO ke Afrika turun 29%, Bangladesh turun 17,5% dan Negara timur tengah sebanyak 16%.