KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ironi industri kakao Indonesia adalah, walau ekspor biji kakao terus mengalami kenaikan, namun impor biji kakaonya juga terus naik. Penyebabnya adalah perbedaan pangsa pasar untuk ekspor impor karena kualitas kakao. Bisa ditebak, kualitas rendahlah yang diolah untuk dalam negeri. Tak hanya itu, demi meningkatkan produktivitas, ada juga industri yang mengolah kulit biji kakao padahal memiliki risiko kesehatan. Mengutip data Badan Pusat Statistik, ekspor biji kakao pada bulan September tahun ini mengalami kenaikan drastis 134,26% jadi senilai US$ 17,85 juta dibandingkan Agustus 2018 di US$ 7,62 juta.
Ekspor dan impor biji kakao naik karena masalah kualitas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ironi industri kakao Indonesia adalah, walau ekspor biji kakao terus mengalami kenaikan, namun impor biji kakaonya juga terus naik. Penyebabnya adalah perbedaan pangsa pasar untuk ekspor impor karena kualitas kakao. Bisa ditebak, kualitas rendahlah yang diolah untuk dalam negeri. Tak hanya itu, demi meningkatkan produktivitas, ada juga industri yang mengolah kulit biji kakao padahal memiliki risiko kesehatan. Mengutip data Badan Pusat Statistik, ekspor biji kakao pada bulan September tahun ini mengalami kenaikan drastis 134,26% jadi senilai US$ 17,85 juta dibandingkan Agustus 2018 di US$ 7,62 juta.