JAKARTA. Kebijakan pemerintah melarang ekspor hasil tambang yang belum diolah memang mengganggu bisnis PT Mitra Investindo Tbk. Beruntung, perusahaan ini cepat memutuskan untuk tidak hanya mengandalkan bisnis batu granit, namun mulai ekspansi ke bisnis migas dengan mengakuisisi ladang minyak pada pertengahan tahun ini. Hasilnya mulai terasa pada kuartal III 2014. Pada periode ini perusahaan dengan kode saham MITI di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mulai membukukan hasil jualan minyak sebesar Rp 5,65 miliar. Meski masih kecil, manajemen MITI optimistis porsi penghasilan dari migas ke depan akan mengalir deras. "Sampai Desember nanti, kami menargetkan bisa mempertahankan produksi minyak seperti tahun lalu yakni 72.667 barel, kami harapkan tahun 2015 akan ada peningkatan dengan penambahan dari 4 sumur produksi," kata Diah Pertiwi Ghandi, Direktur Mitra Investindo, kepada KONTAN, Rabu (5/11).
Ekspor granit terganjal MITI fokus bisnis migas
JAKARTA. Kebijakan pemerintah melarang ekspor hasil tambang yang belum diolah memang mengganggu bisnis PT Mitra Investindo Tbk. Beruntung, perusahaan ini cepat memutuskan untuk tidak hanya mengandalkan bisnis batu granit, namun mulai ekspansi ke bisnis migas dengan mengakuisisi ladang minyak pada pertengahan tahun ini. Hasilnya mulai terasa pada kuartal III 2014. Pada periode ini perusahaan dengan kode saham MITI di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mulai membukukan hasil jualan minyak sebesar Rp 5,65 miliar. Meski masih kecil, manajemen MITI optimistis porsi penghasilan dari migas ke depan akan mengalir deras. "Sampai Desember nanti, kami menargetkan bisa mempertahankan produksi minyak seperti tahun lalu yakni 72.667 barel, kami harapkan tahun 2015 akan ada peningkatan dengan penambahan dari 4 sumur produksi," kata Diah Pertiwi Ghandi, Direktur Mitra Investindo, kepada KONTAN, Rabu (5/11).