JAKARTA. Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Saut P Hutagalung mengatakan, pihaknya terus memacu ekspor produk ikan olahan lain yang bernilai lebih tinggi. Hal ini lantaran, capaian nilai ekspor perikanan selama ini sebagian besarnya merupakan produk olahan hasil perikanan. Di sisi lainnya, pengolahan ikan kering juga memiliki prospek yang cukup baik di pasar luar negeri. Semisalnya ikan olahan berbentuk ikan asin kering seperti gabus, kendia, sepat dan repang. Sedangkan, ikan olahan kering jenis ikan asin yang masuk ke wilayah Indonesia merupakan ikan subtropis seperti ikan asin besar salmon serta cod. Dimana ikan ikan subtropis ini tidak dihasilkan di wilayah perairan Indonesia. Tercatat, sepanjang tahun 2010-2013, Indonesia telah mengekspor ikan olahan kering asin ke berbagai negara. Nilai ekspornya pun cukup besar yakni di tahun 2010 sebesar US$ 19 juta, lalu di tahun 2011 sebesar US$ 23 juta, di tahun 2012 mencapai US$ 20 juta, serta di tahun 2013 menembus angka US$ 21 juta.
Ekspor ikan asin terus meningkat
JAKARTA. Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Saut P Hutagalung mengatakan, pihaknya terus memacu ekspor produk ikan olahan lain yang bernilai lebih tinggi. Hal ini lantaran, capaian nilai ekspor perikanan selama ini sebagian besarnya merupakan produk olahan hasil perikanan. Di sisi lainnya, pengolahan ikan kering juga memiliki prospek yang cukup baik di pasar luar negeri. Semisalnya ikan olahan berbentuk ikan asin kering seperti gabus, kendia, sepat dan repang. Sedangkan, ikan olahan kering jenis ikan asin yang masuk ke wilayah Indonesia merupakan ikan subtropis seperti ikan asin besar salmon serta cod. Dimana ikan ikan subtropis ini tidak dihasilkan di wilayah perairan Indonesia. Tercatat, sepanjang tahun 2010-2013, Indonesia telah mengekspor ikan olahan kering asin ke berbagai negara. Nilai ekspornya pun cukup besar yakni di tahun 2010 sebesar US$ 19 juta, lalu di tahun 2011 sebesar US$ 23 juta, di tahun 2012 mencapai US$ 20 juta, serta di tahun 2013 menembus angka US$ 21 juta.