JAKARTA. Krisis ekonomi yang melanda kawasan Eropa ternyata berdampak bagi kinerja ekspor ikan hias Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Hendra Iwan Putra, Direktur PT Harlequin Aquatics, salah satu eksportir ikan hias asal Indonesia, Senin (18/6). Menurut Hendra, sebelum krisis perusahaanya bisa mengirimkan sekitar 40 boks ikan hias per bulan. Belakangan ini, ia hanya bisa mengirimkan sekitar 30 boks saja. "Pasti ada pengaruh bagi kinerja ekspor kami," kata Hendra, Senin (18/6). Agar kinerja ekspor ikan hias tidak turun, Hendra mengaku sudah memberikan diskon terhadap penjualan ikan hias hingga 20%. Selain itu, Hendra berusaha mencari pasar ekspor baru ke Timur Tengah dan Amerika Selatan seperti Brazil. Menurut Hendra, Harlequin setiap bulan ekspor 500 kilogram (kg) ikan hias ke Eropa. Sebelum terjadi krisis, ekspor ikan hias ke Eropa bisa mencapai satu ton per bulan. "Maka banyak eksportir ikan hias yang mulai membuka jalur ke Timur Tengah," kata Hendra. Menurut Hendra, beberapa jenis ikan yang menjadi idola di pasar Timur Tengah itu adalah komet, botia dan jenis tetra. Untuk pasar Eropa, selama ini, jenis yang paling populer adalah ikan tetra. Sementara di pasar di Asia ikan hias yang banyak digemari adalah ikan arwana. Harlequin menetapkan harga jual beragam, tergantung jenis ikan dan ukurannya. Untuk jenis botia ukuran 5 centimeter (cm) misalnya, dijual US$ 0,7 per ekor. Sementara jenis tetra ukuran 2,2 cm dihargai US$ 0,07-US$ 0,12 per ekor. Sedangkan harga ikan arwana ukuran 15 cm, dijual US$ 7 per ekor.
Ekspor ikan hias tergencet krisis Eropa
JAKARTA. Krisis ekonomi yang melanda kawasan Eropa ternyata berdampak bagi kinerja ekspor ikan hias Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Hendra Iwan Putra, Direktur PT Harlequin Aquatics, salah satu eksportir ikan hias asal Indonesia, Senin (18/6). Menurut Hendra, sebelum krisis perusahaanya bisa mengirimkan sekitar 40 boks ikan hias per bulan. Belakangan ini, ia hanya bisa mengirimkan sekitar 30 boks saja. "Pasti ada pengaruh bagi kinerja ekspor kami," kata Hendra, Senin (18/6). Agar kinerja ekspor ikan hias tidak turun, Hendra mengaku sudah memberikan diskon terhadap penjualan ikan hias hingga 20%. Selain itu, Hendra berusaha mencari pasar ekspor baru ke Timur Tengah dan Amerika Selatan seperti Brazil. Menurut Hendra, Harlequin setiap bulan ekspor 500 kilogram (kg) ikan hias ke Eropa. Sebelum terjadi krisis, ekspor ikan hias ke Eropa bisa mencapai satu ton per bulan. "Maka banyak eksportir ikan hias yang mulai membuka jalur ke Timur Tengah," kata Hendra. Menurut Hendra, beberapa jenis ikan yang menjadi idola di pasar Timur Tengah itu adalah komet, botia dan jenis tetra. Untuk pasar Eropa, selama ini, jenis yang paling populer adalah ikan tetra. Sementara di pasar di Asia ikan hias yang banyak digemari adalah ikan arwana. Harlequin menetapkan harga jual beragam, tergantung jenis ikan dan ukurannya. Untuk jenis botia ukuran 5 centimeter (cm) misalnya, dijual US$ 0,7 per ekor. Sementara jenis tetra ukuran 2,2 cm dihargai US$ 0,07-US$ 0,12 per ekor. Sedangkan harga ikan arwana ukuran 15 cm, dijual US$ 7 per ekor.