Ekspor ikan tuna tersandung angin kencang



JAKARTA. Musim angin barat yang melanda perairan Indonesia mengancam kinerja ekspor ikan tuna. Dibandingkan akhir tahun lalu, ekspor ikan tuna awal tahun ini mengalami penyusutan.

"Penurunan ekspornya cukup drastis," kata Herman Sutjiamidjaja, Direktur PT Dharma Samudera Fishing Industries (DSFI), salah satu perusahaan yang mengolah ikan Tuna kepada KONTAN, Rabu (8/2).

Herman bilang, jika akhir tahun lalu ia bisa ekspor 80 ton ikan tuna rata-rata per bulan, maka sejak Januari lalu ekspornya turun 43,75% menjadi hanya 45 ton. Bahkan, bulan Februari ini kondisinya bisa lebih parah lagi, atau dibawah volume ekspor bulan Januari.


Berkurangnya ekspor ikan tuna itu terjadi karena sedikitnya hasil tangkapan. Angin Barat yang bertiup kencang membuat perairan Indonesia sulit untuk ditembus nelayan penangkap ikan tuna.

Sekedar informasi, DSFI merupakan perusahaan ikan tuna olahan yang telah diproses dalam bentuk fillet. Hampir 90% ikan tuna yang diolah itu di ekspor ke berbagai negara, diantaranya Vietnam, Rusia, Australia dan Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri