KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkam Kinerja ekspor pada April 2025 tercatat mencapai US$ 20,74 miliar. Nilai ini menurun 12,05% month to month (mtm) atau bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 23,24 miliar.

Adapun melihat data BPS, kinerja ekspor mengalami kontraksi pada April 2025 disebabkan ekspor non minyak dan gas (migas) yang nilainya mencapai US$ 19,57 miliar, atau turun 10,19% mtm, dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 21,79 miliar.

Kemudian, kinerja ekspor migas pada April nilainya mencapai US$ 1,16 miliar, atau turun 20% mtm, dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 1,45 miliar.

Tanggapi Isu Merger, GoTo Komitmen Ikuti Arahan Pemerintah

Baca Juga: BPS Catat Impor Januari-April 2025 Mencapai 78,29 Miliar, Naik 6,27%

Untuk diketahui, BPS mulai pada pengumuman 2 Juni 2025 ini, tidak lagi menyajikan data kinerja ekspor maupun impor secara bulanan. Sehingga belum diketahui pasti penyebab menurunnya kinerja ekspor secara bulanan ini.

Meski demikian, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa di Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mencatat, kinerja ekspor secara tahunan pada April 2025  meningkat 7,17% year on year (yoy), atau bila dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai US$ 18,26 miliar.

Secara tahunan, kinerja ekspor paling banyak didorong oleh ekspor non migas yang nilainya meningkat 13,93% yoy. Sedangkan ekspor migas tercatat terkontraksi 20,68% yoy.

Baca Juga: BPS Catat Ekspor Sepanjang Januari hingga April 2025 Capai US$ 87,36 Miliar

“Peningkatan ekspor non migas secara tahunan utamanya didorong oleh sektor industri pengolahan,” tutur Pudji dalam konferensi pers, Senin (2/6).

Nilai ekspor industri pengolahan naik 13,93% yoy pada April 2025 dengan andil peningkatan sebesar 9,94% yoy.

Lebih lanjut, Pudji menambahkan, peningkatan ekspor tahunan ini didorong oleh meningkatnya ekspor logam dasar bukan besi, peralatan listrik lainnya, kimia dasar organic yang bersumber dari hasil pertanian, semikonduktor dan komponen elektronik lainnya, serta  mentega dan minyak kakao. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News