KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) menuturkan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China tidak berdampak signifikan terhadap laju ekspor Indonesia. BPS mencatat ekspor Indonesia ke Amerika malah meningkat 21,2% terutama pada komoditas besi dan baja. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, perang dagang dimulai sejak AS menerapkan bea masuk untuk besi dan baja. Namun, pada bulan Maret ini, justru ekspor besi dan baja Indonesia ke AS meningkat signifikan dari US$ 2,13 juta menjadi US$ 35,3 juta. Secara keseluruhan, pada bulan Februari ekspor ke negeri Paman Sam tersebut sebesar US$ 1,37 miliar, kemudian pada bulan Maret 2018 meningkat 21,2% menjadi US$ 1,66 miliar.
Ekspor Indonesia tidak terpengaruh oleh perang dagang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) menuturkan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China tidak berdampak signifikan terhadap laju ekspor Indonesia. BPS mencatat ekspor Indonesia ke Amerika malah meningkat 21,2% terutama pada komoditas besi dan baja. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, perang dagang dimulai sejak AS menerapkan bea masuk untuk besi dan baja. Namun, pada bulan Maret ini, justru ekspor besi dan baja Indonesia ke AS meningkat signifikan dari US$ 2,13 juta menjadi US$ 35,3 juta. Secara keseluruhan, pada bulan Februari ekspor ke negeri Paman Sam tersebut sebesar US$ 1,37 miliar, kemudian pada bulan Maret 2018 meningkat 21,2% menjadi US$ 1,66 miliar.