KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Januari 2021, nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 15,30 miliar. Angka ini lebih rendah 7,48% dibandingkan Desember 2020 (month on month/mom) tetapi tumbuh 12,24% dibandingkan Januari 2020 (year on year/yoy). Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, penurunan ekspor secara bulanan ini lebih dikarenakan adanya musim liburan yakni Natal dan Tahun Baru dan pasar yang dianggap slowdown di 3 bulan pertama. Namun, dia mengatakan terdapat perbaikan kinerja ekspor baik dari sisi migas maupun non migas. "Kalau kita lihat ekspor secara keseluruhan, terjadi pertumbuhan yang sehat yaitu 12,24%, pertumbuhannya dari Januari 2021 dengan Januari 2020. Seperti yang kita tahu di Januari 2020 itu masih belum terjadi pandemi, belum terjadi PSBB, tapi angka ekspor kita melampaui lebih dari 12%," ujar Lutfi dalam konferensi pers, Kamis (25/2).
Adapun, nilai ekspor migas tercatat sebesar US$ 0,88 miliar tumbuh 8,31% yoy dan nilai ekspor non migas sebesar US$ 14,42 miliar atau tumbuh 12,49% yoy. Baca Juga: Wamendag sebut perjanjian perdagangan bermanfaat untuk diversifikasi ekspor Lutfi pun menyebut, negara tujuan dengan nilai ekspor tertinggi yakni China, Amerika Serikat, Jepang, India, Malaysia. Khusus untuk ekspor non migas, meski secara bulanan terjadi penurunan, tetapi masih ada produk yang mengalami pertumbuhan positif. Produk dengan pertumbuhan tertinggi mulai dari tembaga dan produknya yang tumbuh 47,49%, bahan kimia anorganik sebesar 41,11%, pulp tumbuh 19,05%, batubara tumbuh 8,72%, karet dan produknya tumbuh 7,22%. Lutfi menyebut 10 produk yang masih mendominasi ekspor non migas yakni lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik, kendaraan dan bagiannya, karet dan barang dari karet, mesin dan peralatan mekanis, alas kaki, berbagi produk kimia dan bijih, terak dan abu logam. Menurut Lutfi, ekspor 10 barang tersebut masih mencatat pertumbuhan yang positif secara yoy. "Kalau kita lihat secara yoy, kita bisa melihat 10 top ekspor non migas membukukan pertumbuhan positif," ujar Lutfi.