KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tahun ini, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman memprediksi pertumbuhan industri tekstil dan garmen sebesar 7%. Sektor ekspor diperkirakan menyumbang sebesar 6% dari pertumbuhan tersebut. Ade menjelaskan lebih lanjut, sebagian besar ekspor industri garmen dan tekstil Indonesia ke pasar Amerika Serikat 36%, disusul oleh Eropa dan negara di Asia seperti China dan Jepang masing-masing sekitar 15%. Diakui Ade, ke depannya sangat dimungkinkan pasar Eropa akan bertumbuh karena kebijakan fasilitas free trade agreement antara Indonesia dengan Eropa. “ Terbukti dari Vietnam yang bisa meroket nilai ekspornya ke Eropa karena bea cukainya sudah 0%,” kata Ade. Untuk saat ini, ekpor Indonesia ke Eropa masih dikenai bea cukai minimal 10%, menurut Ade hal ini membuat produk Indonesia masih kalah saing dengan Vietnam di Eropa. Lebih lanjut Ade memprediksi, jika I-EU CEPA jadi diratifikasi oleh DPR di tahun 2020, maka industri tekstil bisa tembus hingga angka US$ 30 miliar di tahun 2025.
Ekspor industri tekstil dan garmen dipengaruhi I-EU CEPA
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tahun ini, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman memprediksi pertumbuhan industri tekstil dan garmen sebesar 7%. Sektor ekspor diperkirakan menyumbang sebesar 6% dari pertumbuhan tersebut. Ade menjelaskan lebih lanjut, sebagian besar ekspor industri garmen dan tekstil Indonesia ke pasar Amerika Serikat 36%, disusul oleh Eropa dan negara di Asia seperti China dan Jepang masing-masing sekitar 15%. Diakui Ade, ke depannya sangat dimungkinkan pasar Eropa akan bertumbuh karena kebijakan fasilitas free trade agreement antara Indonesia dengan Eropa. “ Terbukti dari Vietnam yang bisa meroket nilai ekspornya ke Eropa karena bea cukainya sudah 0%,” kata Ade. Untuk saat ini, ekpor Indonesia ke Eropa masih dikenai bea cukai minimal 10%, menurut Ade hal ini membuat produk Indonesia masih kalah saing dengan Vietnam di Eropa. Lebih lanjut Ade memprediksi, jika I-EU CEPA jadi diratifikasi oleh DPR di tahun 2020, maka industri tekstil bisa tembus hingga angka US$ 30 miliar di tahun 2025.