Ekspor Jepang bulan Maret 2021 melonjak 16,1% setahun, tertinggi sejak November 2017



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Ekspor Jepang mencatatkan pertumbuhan terkuat dalam lebih dari tiga tahun pada bulan Maret lalu. Senin (19/4), Kementerian Keuangan Jepang merilis, ekspor bulan Maret 2021 melonjak 16,1% secara tahunan (yoy). 

Realisasi tersebut menandai kenaikan paling tajam sejak November 2017. Kenaikan ekspor Jepang dipimpin oleh lonjakan pengiriman ke China yang menjadi tanda pemulihan ekonomi dari kemerosotan yang dalam akibat panemi virus corona di tahun lalu. 

Namun, data perdagangan tidak mungkin sepenuhnya meredakan kekhawatiran tentang pemulihan yang rapuh pada ekonomi terbesar ketiga di dunia itu. Walau begitu, realisasi ekspor ini lebih baik dari kenaikan 11,6% yang diharapkan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters, dan mengikuti kontraksi 4,5% pada Februari.


"Rebound dalam ekspor melambat secara signifikan sepanjang kuartal pertama dan permintaan eksternal tidak mungkin memberikan banyak penarik bagi pertumbuhan tahun ini," jelas Ekonomi Jepang di Capital Economics Tom Learmouth. 

"Angka tahunan yang mengesankan turun ke efek dasar dari melemahnya ekspor pada Maret 2020."

Lonjakan ekspor juga ditandai dengan pengiriman yang sangat kuat ke mitra dagang terbesar Jepang, China. Sementara laju pemulihan ekspor perusahaan ke Amerika Serikat tetap relatif lambat, kata analis.

"Sebagian besar ekspor ke China tidak terlalu berteknologi tinggi, dan ada kemungkinan akan ada pembatasan di tengah meningkatnya ketegangan AS-China," kata Takeshi Minami, Chief Economist di Norinchukin Research Institute.

Baca Juga: Harga minyak mentah jatuh di tengah melonjaknya kasus Corona di India

Ekspor ke China, mitra dagang terbesar Jepang, melonjak 37,2% pada kuartal pertama. Pengiriman dipimpin oleh logam nonferrous dan bahan plastik, dan juga didorong oleh ekspor yang lebih kuat dari mesin semikonduktor.

Namun, ekonomi Jepang kemungkinan akan menghadapi hambatan dari pemulihan yang lebih lambat dalam pengiriman ke AS, yang cenderung menambah nilai lebih daripada yang diekspor ke China dan negara lain di Asia, setidaknya untuk beberapa bulan lagi, tambahnya.

Ekspor ke Amerika Serikat, ekonomi teratas dunia, naik 4,9% untuk membukukan kenaikan tahunan pertama mereka dalam lima bulan. Kenaikan ini didukung permintaan yang kuat untuk mobil dan mesin konstruksi seperti buldoser yang mengimbangi pengiriman pesawat yang lebih rendah.

Pengiriman ke Asia secara keseluruhan naik 22,4%, sedangkan pengiriman ke Uni Eropa tumbuh 12,8% di bulan Maret.

Impor Jepang juga naik 5,7% pada Maret dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Realisasi ini juga lebih tinggi dari estimasi median untuk kenaikan 4,7%. 

Alhasil, surplus perdagangan Jepang di Maret 2021 mencapai 663,7 miliar yen setara US$ 6,11 miliar. Lagi-lagi, hasil ini lebih tinggi dari proyeksi median untuk surplus 490,0 miliar yen.

Data perdagangan mengikuti jajak pendapat Reuters Tankan pada hari Jumat yang menemukan kepercayaan di antara produsen Jepang naik ke tertinggi lebih dari dua tahun pada bulan April karena permintaan yang kuat di pasar elektronik mendorong prospek eksportir.

Selanjutnya: Rupiah dibuka menguat ke Rp 14.530 per dolar AS pada pagi ini (19/4)

Editor: Anna Suci Perwitasari