Ekspor Jepang catat penurunan terburuk sejak gempa



TOKYO. Tingkat ekspor Jepang menukik tajam pada September lalu. Berdasarkan data yang dirilis Menteri Keuangan Jepang, pengiriman barang ke luar negeri turun 10,3% pada September dibanding dengan tahun sebelumnya.

Kondisi itu menyebabkan defisit neraca perdagangan membengkak menjadi 568,6 miliar yen atau US$ 7 miliar. Ini merupakan penurunan terdalam sejak musibah gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Jepang pada tahun lalu.Sementara, analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, penurunan ekspor mencapai 9,9% dengan nilai defisit mencapai 547,9 miliar. Sementara itu, tingkat impor naik 4,1%. Penguatan yen dan sengketa perebutan lahan dengan China meningkatkan kontraksi pada negara dengan perekonomian ketiga terbesar di dunia itu. "Penurunan permintaan dari luar negeri serta penguatan yen memukul tingkat ekspor. Lemahnya tingkat ekspor akan menjadi salah satu faktor bagi pemerintah Jepang untuk menambah stimulus," jelas Junko Nishioka, chief economist RBS Securities Japan Ltd di Tokyo. Sebelumnya, Menteri Ekonomi Seiji Maehara mengimbau agar Bank of Japan segera menggelontorkan lebih banyak stimulus keuangan dan kebijakan lainnya untuk menggairahkan kembali perekonomian. Masih terkait dengan hal ini, JPMorgan Securities Jaoan Co dan UBS AG memprediksi bank sentral akan mengambil kebijakan moneter tambahan pada pertemuan direksi 30 Oktober mendatang.  


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie