TOKYO. Tingkat ekspor Jepang mengalami perlambatan pertumbuhan pada Agustus tahun ini. Turunnya permintaan global dan penguatan yen menjadi pemicu utamanya. Berdasarkan data Kementrian Keuangan Jepang yang dirilis hari ini, tingkat pengiriman ke luar negeri pada Agustus naik 15,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan pertumbuhan yang paling rendah sejak Desember. Sementara, nilai tengah 21 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi pertumbuhan sebesar 19%. Data yang dirilis hari ini menunjukkan kemungkinan terjadinya perlambatan pemulihan perekonomian di Negeri Sakura itu. "Tingkat ekspor kehilangan kekuatan dan merefleksikan perlambatan pada perekonomian global. Banyak yang memprediksi, Jepang saat ini kembali jatuh ke jurang resesi. Bila yen terus menguat, bukan tak mungkin hal itu terjadi," jelas Yoshiki Shinke, senior ekonom Dai-Ichi Life Research Institute di Tokyo. Catatan saja, mata uang yen Jepang sudah menguat 10% atas dolar di sepanjang tahun ini. Kondisi itu menggerus outlook profit eksportir karena memukul tingkat persaingan mereka di luar negeri.
Ekspor Jepang kian melambat di Agustus
TOKYO. Tingkat ekspor Jepang mengalami perlambatan pertumbuhan pada Agustus tahun ini. Turunnya permintaan global dan penguatan yen menjadi pemicu utamanya. Berdasarkan data Kementrian Keuangan Jepang yang dirilis hari ini, tingkat pengiriman ke luar negeri pada Agustus naik 15,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan pertumbuhan yang paling rendah sejak Desember. Sementara, nilai tengah 21 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi pertumbuhan sebesar 19%. Data yang dirilis hari ini menunjukkan kemungkinan terjadinya perlambatan pemulihan perekonomian di Negeri Sakura itu. "Tingkat ekspor kehilangan kekuatan dan merefleksikan perlambatan pada perekonomian global. Banyak yang memprediksi, Jepang saat ini kembali jatuh ke jurang resesi. Bila yen terus menguat, bukan tak mungkin hal itu terjadi," jelas Yoshiki Shinke, senior ekonom Dai-Ichi Life Research Institute di Tokyo. Catatan saja, mata uang yen Jepang sudah menguat 10% atas dolar di sepanjang tahun ini. Kondisi itu menggerus outlook profit eksportir karena memukul tingkat persaingan mereka di luar negeri.