TOKYO. Setelah sempat turun, tingkat ekspor Jepang kembali mengalami peningkatan pada Juli lalu. Pemicunya yakni adanya peningkatan permintaan di Asia, yang mampu menggantikan turunnya permintaan di Amerika Serikat (AS). Menurut Menteri Keuangan di Tokyo, pengiriman ke luar negeri naik 8,1% dibanding dengan tahun sebelumnya.Tapi, peningkatan ini masih belum membuat pemerintah Negeri Sakura itu lega. Pasalnya, permintaan secara global telah turun. Ini jelas bisa membuat negara dengan perekonomian kedua terbesar dunia itu menuju resesi. Bank of Japan (BOJ) sudah mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Jepang saat ini sedang mandek untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun terakhir gara-gara turunnya ekspor dan tingginya harga komoditas.“Pertumbuhan pada ekspor diperkirakan hanya untuk sementara waktu saja, karena adanya perlambatan ekonomi secara global,” kata pejabat Bank Sentral Jepang kemarin.
Ekspor Jepang Sempat Rebound 8,1%
TOKYO. Setelah sempat turun, tingkat ekspor Jepang kembali mengalami peningkatan pada Juli lalu. Pemicunya yakni adanya peningkatan permintaan di Asia, yang mampu menggantikan turunnya permintaan di Amerika Serikat (AS). Menurut Menteri Keuangan di Tokyo, pengiriman ke luar negeri naik 8,1% dibanding dengan tahun sebelumnya.Tapi, peningkatan ini masih belum membuat pemerintah Negeri Sakura itu lega. Pasalnya, permintaan secara global telah turun. Ini jelas bisa membuat negara dengan perekonomian kedua terbesar dunia itu menuju resesi. Bank of Japan (BOJ) sudah mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Jepang saat ini sedang mandek untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun terakhir gara-gara turunnya ekspor dan tingginya harga komoditas.“Pertumbuhan pada ekspor diperkirakan hanya untuk sementara waktu saja, karena adanya perlambatan ekonomi secara global,” kata pejabat Bank Sentral Jepang kemarin.