JAKARTA. Volume ekspor biji kakao pasar September 2012 mengalami lonjakan 64% dibanding bulan sebelumnya Agustus 2012. Soalnya, permintaan kakao dari pasar ekspor meningkat, yakni untuk persiapan perayaan Natal dan tahun baru. Kebetulan serapan biji kakao dari industri pengolahan dalam negeri juga menurun. Data Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) menunjukkan, ekspor biji kakao pada September 2012 mencapai 21.024,56 metrik ton (MT), naik 64% dibandingkan Agustus 2012 sebesar 4.568,42 MT. Bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, ekspor biji kakao pada September 2012 naik 37%. Firman Bakrie, Sekretaris Eksekutif Askindo mengatakan, industri pengolahan cokelat dalam negeri memang sedang menurunkan pembelian. Alasannya, pada kuartal I dan kuartal II tahun ini industri pengolahan kakao lokal telah banyak membeli biji kakao karena harga relatif murah. Untungnya, menurut Firman, permintaan cokelat pada akhir tahun juga meningkat.
Ekspor kakao bulan September 2012 melejit
JAKARTA. Volume ekspor biji kakao pasar September 2012 mengalami lonjakan 64% dibanding bulan sebelumnya Agustus 2012. Soalnya, permintaan kakao dari pasar ekspor meningkat, yakni untuk persiapan perayaan Natal dan tahun baru. Kebetulan serapan biji kakao dari industri pengolahan dalam negeri juga menurun. Data Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) menunjukkan, ekspor biji kakao pada September 2012 mencapai 21.024,56 metrik ton (MT), naik 64% dibandingkan Agustus 2012 sebesar 4.568,42 MT. Bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, ekspor biji kakao pada September 2012 naik 37%. Firman Bakrie, Sekretaris Eksekutif Askindo mengatakan, industri pengolahan cokelat dalam negeri memang sedang menurunkan pembelian. Alasannya, pada kuartal I dan kuartal II tahun ini industri pengolahan kakao lokal telah banyak membeli biji kakao karena harga relatif murah. Untungnya, menurut Firman, permintaan cokelat pada akhir tahun juga meningkat.