JAKARTA. Harga karet terus melar. Seperti yang dikutip Bloomberg, kemarin (21/2), harga karet sempat menembus angka US$ 6.412 per ton di Bursa komoditi Tokyo. Salah satu penyebabnya lantaran penurunan produksi karet dari negara-negara produsen karet, termasuk Indonesia. Suharto, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) bilang, bahwa setiap negara yang dilalui khatulistiwa pada bulan Februari hingga September akan mengalami masa gugur daun. "Sehingga terjadi penurunan produksi," jelasnya.Lantaran gangguan cuaca, maka produksi karet dalam negeri dapat turun 30% dari bulan-bulan normal. Pada 2010, produksi karet mencapai 2,8 juta ton. Walaupun begitu, ia tetap optimis, sepanjang tahun ini Suharto tetap optimis produksi karet akan naik hingga 10%, jika tidak ada halangan cuaca.Tahun lalu, produksi karet Indonesia sebanyak 2,8 juta ton. Artinya, tahun ini produksi karet ditargetkan sebesar 3,08 juta ton. Mengikuti tingginya permintaan, Suharto menjelaskan ekspor karet tahun ini juga akan tetap mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Setelah mengalami pemulihan dari krisis global di tahun 2009, maka sejak tahun 2010 dunia mengalami defisit pasokan karet sebanyak 455.000 ton. "Dan itu artinya, memberikan kenaikkan permintaan ekspor bagi negara-negara eksportir karet termasuk Indonesia," kata SuhartoSe.Asal tahu saja, tahun 2010 ekspor karet Indonesia sebesar 1,9 juta ton. Targetnya tahun ini ekspor karet bisa naik hingga 10%. "Artinya tahun ini ekspor karet kita bisa sampai 2,09 juta ton," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekspor karet Indonesia bakal tumbuh 10% tahun ini
JAKARTA. Harga karet terus melar. Seperti yang dikutip Bloomberg, kemarin (21/2), harga karet sempat menembus angka US$ 6.412 per ton di Bursa komoditi Tokyo. Salah satu penyebabnya lantaran penurunan produksi karet dari negara-negara produsen karet, termasuk Indonesia. Suharto, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) bilang, bahwa setiap negara yang dilalui khatulistiwa pada bulan Februari hingga September akan mengalami masa gugur daun. "Sehingga terjadi penurunan produksi," jelasnya.Lantaran gangguan cuaca, maka produksi karet dalam negeri dapat turun 30% dari bulan-bulan normal. Pada 2010, produksi karet mencapai 2,8 juta ton. Walaupun begitu, ia tetap optimis, sepanjang tahun ini Suharto tetap optimis produksi karet akan naik hingga 10%, jika tidak ada halangan cuaca.Tahun lalu, produksi karet Indonesia sebanyak 2,8 juta ton. Artinya, tahun ini produksi karet ditargetkan sebesar 3,08 juta ton. Mengikuti tingginya permintaan, Suharto menjelaskan ekspor karet tahun ini juga akan tetap mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Setelah mengalami pemulihan dari krisis global di tahun 2009, maka sejak tahun 2010 dunia mengalami defisit pasokan karet sebanyak 455.000 ton. "Dan itu artinya, memberikan kenaikkan permintaan ekspor bagi negara-negara eksportir karet termasuk Indonesia," kata SuhartoSe.Asal tahu saja, tahun 2010 ekspor karet Indonesia sebesar 1,9 juta ton. Targetnya tahun ini ekspor karet bisa naik hingga 10%. "Artinya tahun ini ekspor karet kita bisa sampai 2,09 juta ton," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News