Ekspor karet kuartal I 2011 naik 17,2%



JAKARTA. Membaiknya ekonomi global mendorong tingginya laju membuat permintaan beberapa komoditas, termasuk komoditas perkebunan. Salah satu komoditas perkebunan yang permintaannya terus membaik adalah karet. Selama tiga bulan pertama tahun 2011 ini, volume ekspor karet dan barang dari karet secara nasional mengalami kenaikan 17,2% dibanding periode sama tahun lalu.Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, ekspor karet dan barang dari karet selama Januari - Maret 2011 mencapai 775.339 ton. Jumlah tersebut naik 17,2% dibanding periode sama tahun 2010 lalu yang sebesar 661.559 ton. "Ekspor karet dan barang dari karet naik karena permintaan tinggi, apalagi harga juga sedang bagus," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan saat konferensi pers di Jakarta, Senin (2/5).Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), Suharto Honggokusumo menegaskan, kenaikan ekspor karet dan barang dari karet dipicu melonjaknya permintaan dunia. Ia mencontohkan, "Permintaan karet mengalami kenaikan karena naiknya permintaan dunia," ujarnya. Menurut Suharto, naiknya permintaan karet itu merupakan lanjutan dari dampak pemulihan ekonomi dunia yang terjadi sejak tahun 2010 lalu. "Karena perekonomian global pulih, maka permintaan karet meningkat sebagai imbas pulihnya sektor industri, terutama otomotif," jelasnya.Di sisi lain, saat ini pertumbuhan permintaan dan pasokan karet dunia semakin tak seimbang. Ketua Umum Gapkindo, Asril Sutan Amir sebelumnya mengatakan, akibat anomali iklim, produksi karet alam dunia menurun. Di sisi lain, permintaan karet semakin meningkat. Alhasil, harga karet semakin melambung.Data International Rubber Study Group (IRSG) menyebutkan, pada tahun 2011 ini konsumsi karet alam dunia diperkirakan sebesar 11,164 juta ton. Sementara produksi karet alam dunia diperkirakan hanya mencapai 10,930 juta ton. Akibatnya, tahun ini akan terjadi defisit karet alam dunia sekitar 234.000 ton. Meski begitu, defisit pasokan karet alam dunia tahun ini diperkirakan akan mengecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Havid Vebri