KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini ekspor kayu olahan terus meningkat. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), hingga 17 Maret 2018 ekspor kayu olahan Indonesia sudah sebesar US$ 2,73 miliar, dan diperkirakan akan terus meningkat. Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Dodik Ridho Nurrochmat mengatakan, saat ini yang perlu menjadi perhatian pemerintah terkait ekspor kayu olahan adalah pengoptimalan nilai tambah kayu tersebut. Pasalnya, menurut Dodik, ada jenis-jenis kayu tertentu yang nilainya bisa lebih tinggi bila diekspor dalam bentuk kayu gergajian. “Saat ini pemerintah kan tidak mengizinkan kayu gergajian untuk diekspor. Padahal ada jenis kayu tertentu yang nilai tambahnya lebih tinggi bila diekspor dalam bentuk kayu gergajian,” jelas Dodik kepada Kontan.co.id, Selasa (20/3).
Ekspor kayu olahan harus optimalkan nilai tambah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini ekspor kayu olahan terus meningkat. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), hingga 17 Maret 2018 ekspor kayu olahan Indonesia sudah sebesar US$ 2,73 miliar, dan diperkirakan akan terus meningkat. Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Dodik Ridho Nurrochmat mengatakan, saat ini yang perlu menjadi perhatian pemerintah terkait ekspor kayu olahan adalah pengoptimalan nilai tambah kayu tersebut. Pasalnya, menurut Dodik, ada jenis-jenis kayu tertentu yang nilainya bisa lebih tinggi bila diekspor dalam bentuk kayu gergajian. “Saat ini pemerintah kan tidak mengizinkan kayu gergajian untuk diekspor. Padahal ada jenis kayu tertentu yang nilai tambahnya lebih tinggi bila diekspor dalam bentuk kayu gergajian,” jelas Dodik kepada Kontan.co.id, Selasa (20/3).