JAKARTA. Indonesia berupaya meningkatkan nilai ekspor produk industri ke Iran. Namun, langkah ini perlu didukung kerja sama bilateral di sektor perbankan agar dapat memfasilitasi transaksi pengusaha kedua negara. Sebelumnya, mekanisme pembayaran harus dilakukan melalui perbankan di negara ketiga seperti Uni Emirat Arab, Turki, atau Malaysia.“Kendala utama adalah mekanisme transaksi pembayaran. Untuk itu, diharapkan perbankan nasional seperti BI dan OJK menjalin kerja sama dengan perbankan Iran dalam memberikan fasilitas finansial sehingga produk industri kita bisa lebih banyak masuk ke sana,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Iran Octavino Alimudin di Jakarta, Jumat (10/3).Menperin juga berharap Iran menjadi hub untuk memasuki pasar Asia Tengah dan Timur Tengah. Selama ini, produk Indonesia yang diekspor ke Iran berupa karet alam, minyak sawit, kertas, ban, dan produk kimia. Sebaliknya, produk Iran yang dibutuhkan di Indonesia, antara lain baja, petrokimia, mineral, dan bahan mentah untuk serat sintetis.
Ekspor ke Iran butuh uluran tangan bankir
JAKARTA. Indonesia berupaya meningkatkan nilai ekspor produk industri ke Iran. Namun, langkah ini perlu didukung kerja sama bilateral di sektor perbankan agar dapat memfasilitasi transaksi pengusaha kedua negara. Sebelumnya, mekanisme pembayaran harus dilakukan melalui perbankan di negara ketiga seperti Uni Emirat Arab, Turki, atau Malaysia.“Kendala utama adalah mekanisme transaksi pembayaran. Untuk itu, diharapkan perbankan nasional seperti BI dan OJK menjalin kerja sama dengan perbankan Iran dalam memberikan fasilitas finansial sehingga produk industri kita bisa lebih banyak masuk ke sana,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Iran Octavino Alimudin di Jakarta, Jumat (10/3).Menperin juga berharap Iran menjadi hub untuk memasuki pasar Asia Tengah dan Timur Tengah. Selama ini, produk Indonesia yang diekspor ke Iran berupa karet alam, minyak sawit, kertas, ban, dan produk kimia. Sebaliknya, produk Iran yang dibutuhkan di Indonesia, antara lain baja, petrokimia, mineral, dan bahan mentah untuk serat sintetis.