Ekspor kerajinan ke Hong Kong terus digenjot



JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan ekspor pada tahun 2014 sebesar US$ 190 miliar atau naik 4,1%. Khusus untuk produk kerajinan, ditargetkan tumbuh sebesar 7%-8% atau sekitar US$ 721-US$ 728 juta. Produk kerajinan Indonesia memiliki potensi ekspor yang cukup besar. Salah satunya ke Hong Kong. Buktinya, ekspor produk kerajinan Indonesia ke Hong Kong selama periode 2009-2013 mengalami peningkatan sebesar 94,90% dengan nilai ekspor sebesar US$ 21,2 juta pada tahun 2013.

Selama bulan Januari 2014, nilai ekspor ke Hong Kong sebesar US$ 3,2 juta atau sebesar 5,35% dari total ekspor kerajinan Indonesia. Nilai ekspor ini meningkat sebesar 80,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hong Kong merupakan salah satu pasar yang prospektif untuk produk-produk Indonesia di kawasan Asia, di mana pada periode tahun 2014-2015, ekspor produk Indonesia ke Hong Kong ditargetkan tumbuh sebesar 4,5%-5,5% atau sekitar US$ 2,81 miliar-US$ 2,84 miliar.

Produk yang ditargetkan meningkat antara lain elektronik, perhiasan, tekstil dan produk tekstil (TPT), mesin-mesin, dan produk unggulan lainnya termasuk produk hasil hutan. Sebagai salah satu komitmen untuk meningkatkan ekspor produk unggulan serta melanjutkan promosi produk kerajinan Indonesia, Kemendag bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional akan berpartisipasi pada Hong Kong Gift and Premium Fair  2014.


Pameran ini akan dilaksanakan pada 27-30 April 2014 mendatang di  Hong Kong Convention and Exhibition Centre. (HKCEC), Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Hong Kong Gift and Premium Fair. merupakan pameran produk premium dan cinderamata terbesar di dunia.

“Partisipasi Indonesia pada pameran ini menjadi langkah strategis Kemendag untuk terus berkomitmen mempromosikan produk-produk unggulan karya bangsa, khususnya produk kerajinan dan cinderamata ke pasar global ,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran persnya (25/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan