JAKARTA. Kinerja ekspor komoditas bahan baku unggulan seperti kopi, kakao, lada, kacang areca, umbi-umbian, dan cabe kering selama semester I tampak lesu. Data yang dirilis Kementerian Perdagangan menunjukkan, nilai ekspor periode Januari-Juni 2016 hanya US$ 3.402 juta, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 3.690 juta. Negara tujuan ekspor utama Indonesia adalah Amerika Serikat, Malaysia, dan Filipina. Ketiga negara tersebut memberikan kontribusi sebesar 32,9% terhadap total ekspor komoditas dalam negeri. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti menyebutkan, turunnya nilai ekspor dipengaruhi beberapa faktor, yaitu perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan gangguan hama. " Sehingga produksi menjadi rendah," katanya, Senin (10/10).
Tjahya menilai, ekspor komoditas bahan baku Indonesia dapat digenjot mengingat saat ini pangsa pasar Indonesia hanya 0,9% terhadap total ekspor dunia. Hal ini seiring dengan adanya peningkatan permintaan pasar. Tjahya menjelaskan banyak cara yang dilakukan untuk mendorong ekspor dalam negeri. Seperti, produksi komoditas bahan baku harus ditingkatkan melalui intensifikasi dan ektensifikasi lahan.