Ekspor kopi anjlok, pemerintah akan cari solusi




JAKARTA. Kinerja ekspor kopi pada semester I 2010 mengalami penurunan sebesar 23,9% dibandingkan tahun 2009. Sayangnya, Kementerian Perdagangan (Kemdag) belum bisa mengatasi penurunan ekspor kopi tersebut.

“Belum ada evaluasinya, nanti baru kita agendakan pertemuan untuk membahasnya,” kata Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan Deddy Saleh di Jakarta, Jumat (3/9).

Menurut Deddy, Kemdag sudah menjadwalkan pertemuan dengan dengan Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) dan Kementerian Pertanian (Kemtan) dengan agenda khusus soal kinerja ekspor kopi yang merosot itu. Deddy menyayangkan anjloknya kinerja ekspor kopi tersebut. Soalnya, harga kopi dunia saat ini sedang seksi-seksinya.

“Sebenarnya moment ini bisa dimanfaatkan untuk ekspor, tapi sayangnya produksi bermasalah,” ungkap Deddy. Akhirnya, kesempatan besar yang bisa memanfaatkan harga kopi tersebut diambil oleh Vietnam yang memproduksi kopi robusta yang sama dengan Indonesia. Sementara eksportir Indonesia hanya bisa pasrah karena produksi yang turun.

“Sampai saat ini kesimpulan saya adalah cuaca yang membuat hujan tidak menentu,” jelas Deddy. Menurt Deddy, untuk mengevaluasi kinerja ekspor kopi tersebut harus dibahas juga masalah di sentra produksi, seperti peremajaan tanaman kopi, pemupukan, hingga pengolahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: