Ekspor kopi instan Lampung naik



BANDARLAMPUNG. Realisasi ekspor produk industri kopi instan asal Provinsi Lampung selama Mei 2016 menghasilkan devisa 610.452 dolar Amerika Serikat dengan volume 67 ton.

"Jumlah itu naik bila dibandingkan ekspor bulan lalu yang hanya senilai 460.102 juta dolar, dengan berat 52,08 ton," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia, di Bandarlampung, Sabtu (25/6).

Ia menyebutkan, ekspor kopi instan Lampung masih terus berlangsung meski tidak sebanyak penjualan di dalam negeri dengan rata-rata seratusan ton per bulan.


Ekspor kopi dalam kemasan tersebut menurutnya, masih perlu ditingkatkan lagi mengingat Provinsi Lampung merupakan penghasil kopi robusta terbesar di Tanah Air.

Ia juga berharap pengusaha nasional maupun asing mendirikan pabrik-pabrik pengolah kopi instan sehingga hasil kopi petani banyak terserap termasuk tenaga kerjanya.

Ferynia mengatakan lebih lanjut, prospek pemasaran kopi instan Lampung masih tetap cerah, mengingat realisasi ekspor setiap bulan cukup baik dengan promosi ke beberapa negara masih terus dilakukan menggelar berbagai ajang pameran.

Menurutnya, pangsa pasar kopi instan Lampung ke sejumlah negara masih terjaga hingga sekarang.

Ia menjelaskan bahwa nilai maupun volume ekspor kopi Lampung masih berfluktuasi tergantung permintaan serta kontrak perjanjian yang telah dibuat antara pengekspor dengan pembeli.

"Terkadang kenaikan volume ekspor antara lain akibat tingkat permintaan yang cenderung tinggi, serta faktor harga di pasar dunia," kata dia lagi.

Dinas Perindag Lampung mencatat, sentra produksi industri komoditas kopi instan Lampung terdapat di Kota Bandarlampung yang memiliki kapasitas produksi kopi instan rata-rata 6.000 hingga 10.000 ton per tahun.

Luas areal kopi di Lampung mencapai 163.837 hektare dengan produksi kopi mencapai sekitar 140 ribu ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan