BANDARLAMPUNG. Nilai ekspor biji kopi robusta asal Provinsi Lampung, selama periode September 2016 mencapai US$ 34,1 juta. Volume ekspor mencapai 18.312 ton. Angka ini turun sekitar 24% bila dibandingkan bulan sebelumnya yang senilai US$ 42,5 juta dengan volume 24.323 ton. Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia mengatakan, penurunan ekspor kopi itu mengingat panen raya kopi di sejumlah sentra perkebunan kopi di Lampung telah usai. Sehingga produksi pun makin sedikit. Petani maupun pengekspor kopi di Lampung masih menyimpan stok biji kopi usai panen raya pada Juli-Agustus lalu, sehingga ekspor masih tetap berlangsung. Selain itu, pengekspor masih terikat kontrak dengan pembeli dari luar negeri untuk mengirimkan komoditas andalan Provinsi Lampung tersebut sesuai dengan nota kesepakatan. "Namun, pada tahun, panen biji kopi Lampung naik hingga 30% bila dibandingkan musim tahun lalu," katanya, Senin (17/10).
Ekspor kopi Lampung turun 24% di September
BANDARLAMPUNG. Nilai ekspor biji kopi robusta asal Provinsi Lampung, selama periode September 2016 mencapai US$ 34,1 juta. Volume ekspor mencapai 18.312 ton. Angka ini turun sekitar 24% bila dibandingkan bulan sebelumnya yang senilai US$ 42,5 juta dengan volume 24.323 ton. Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia mengatakan, penurunan ekspor kopi itu mengingat panen raya kopi di sejumlah sentra perkebunan kopi di Lampung telah usai. Sehingga produksi pun makin sedikit. Petani maupun pengekspor kopi di Lampung masih menyimpan stok biji kopi usai panen raya pada Juli-Agustus lalu, sehingga ekspor masih tetap berlangsung. Selain itu, pengekspor masih terikat kontrak dengan pembeli dari luar negeri untuk mengirimkan komoditas andalan Provinsi Lampung tersebut sesuai dengan nota kesepakatan. "Namun, pada tahun, panen biji kopi Lampung naik hingga 30% bila dibandingkan musim tahun lalu," katanya, Senin (17/10).