JAKARTA. Indonesia saat ini sudah bisa mengekspor langsung sarang burung walet ke China. Selama ini, ekspor sarang walet Indonesia ke negeri tirai bambu itu harus melewati Malaysia.Menteri Pertanian Suswono mengatakan, ekspor sarang burung walet Indonesia potensinya cukup besar. Setidaknya, volume ekspor sarang burung walet Indonesia mencapai 200 ton per tahun. "Sebanyak 90% dipasarkan ke China," ujarnya, Selasa (1/5).Menurutnya, potensi produksi sarang burung walet Indonesia mencapai 400.000 ton per tahun. Beberapa wilayah di Indonesia yang dikenal sebagai sentra penghasil sarang burung walet ini antara lain Lumajang, Gresik, serta beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat.Nantinya, eksportir yang diperbolehkan untuk melakukan melakukan ekspor sarang burung walet ini, hanyalah perusahaan yang memiliki zjin ekspor terdaftar. Pemberlakuan tersebut untuk memastikan produk yang di pasarkan berkualias.Sekedar informasi, harga jual sarang burung walet melalui pihak kedua berkisar Rp 5 juta per kilogram (Kg), padahal harga normalnya bisa mencapai Rp 37 juta per kg. "Dengan disparitas harga tersebut kita tentu dirugikan," kata Suswono.Selama ini, permintaan ekspor sarang burung walet mayoritas tujuannya ke China, namun pasar potensial lain adalah Amerika Serikat (AS). Catatan saja, ekspor sarang burung walet dari Malaysia relatif kecil. Meski tidak merinci, namun dari total ekspor sarang burung walet asal Malaysia, sebanyak 80% berasal dari Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekspor langsung sarang walet ke China kini terbuka
JAKARTA. Indonesia saat ini sudah bisa mengekspor langsung sarang burung walet ke China. Selama ini, ekspor sarang walet Indonesia ke negeri tirai bambu itu harus melewati Malaysia.Menteri Pertanian Suswono mengatakan, ekspor sarang burung walet Indonesia potensinya cukup besar. Setidaknya, volume ekspor sarang burung walet Indonesia mencapai 200 ton per tahun. "Sebanyak 90% dipasarkan ke China," ujarnya, Selasa (1/5).Menurutnya, potensi produksi sarang burung walet Indonesia mencapai 400.000 ton per tahun. Beberapa wilayah di Indonesia yang dikenal sebagai sentra penghasil sarang burung walet ini antara lain Lumajang, Gresik, serta beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat.Nantinya, eksportir yang diperbolehkan untuk melakukan melakukan ekspor sarang burung walet ini, hanyalah perusahaan yang memiliki zjin ekspor terdaftar. Pemberlakuan tersebut untuk memastikan produk yang di pasarkan berkualias.Sekedar informasi, harga jual sarang burung walet melalui pihak kedua berkisar Rp 5 juta per kilogram (Kg), padahal harga normalnya bisa mencapai Rp 37 juta per kg. "Dengan disparitas harga tersebut kita tentu dirugikan," kata Suswono.Selama ini, permintaan ekspor sarang burung walet mayoritas tujuannya ke China, namun pasar potensial lain adalah Amerika Serikat (AS). Catatan saja, ekspor sarang burung walet dari Malaysia relatif kecil. Meski tidak merinci, namun dari total ekspor sarang burung walet asal Malaysia, sebanyak 80% berasal dari Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News