AKARTA. Permintaan ban di pasar ekspor yang melemah tahun ini berimbas pada penurunan produksi ban nasional. Lantaran permintaan ekspor menurun, volume produksi ban nasional ikut susut. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane menuturkan sentimen di pasar ekspor sangat berpengaruh pada produksi ban nasional. Maklum, sekitar 75% produksi ban Indonesia dialokasikan untuk ekspor. Sehingga, "Kalau terjadi pelemahan di pasar ekspor dalam waktu yang cukup lama, akan berpengaruh pada produksi," katanya, kemarin. Menilik data APBI, produksi ban nasional hingga sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 36,6 juta unit atau turun 2,4% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Produksi ban dalam negeri yang menyusut dipicu oleh pengurangan produksi ban untuk mobil penumpang atawa passanger car radial (PCR). Pasalnya, kata Aziz, permintaan ban jenis ini paling banyak berasal dari pasar ekspor.
Ekspor lesu, produksi ban nasional susut
AKARTA. Permintaan ban di pasar ekspor yang melemah tahun ini berimbas pada penurunan produksi ban nasional. Lantaran permintaan ekspor menurun, volume produksi ban nasional ikut susut. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane menuturkan sentimen di pasar ekspor sangat berpengaruh pada produksi ban nasional. Maklum, sekitar 75% produksi ban Indonesia dialokasikan untuk ekspor. Sehingga, "Kalau terjadi pelemahan di pasar ekspor dalam waktu yang cukup lama, akan berpengaruh pada produksi," katanya, kemarin. Menilik data APBI, produksi ban nasional hingga sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 36,6 juta unit atau turun 2,4% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Produksi ban dalam negeri yang menyusut dipicu oleh pengurangan produksi ban untuk mobil penumpang atawa passanger car radial (PCR). Pasalnya, kata Aziz, permintaan ban jenis ini paling banyak berasal dari pasar ekspor.