JAKARTA. Ekspor gas alam cair (likuid natural gas/LNG) Indonesia ke Jepang dipastikan tidak akan terganggu musibah gempa dan tsunami yang melanda Negeri Sakura tersebut. Elan Biantoro, Kepala Humas dan Hubungan Kelembagaan Menurut Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gasbumi (BP Migas) mengatakan, Indonesia masih tetap akan melakukan ekspor LNG ke Jepang sesuai dengan jumlah yang sudah ditetapkan. "Ekspor LNG masih tetap berjalan normal. Karena produk LNG itu receiving terminalnya di pantai barat bukan yang terkena tsunami. Ada satu yang ada di pantai timur tapi receivingnya karena berlokasi di teluk jadi aman," ujar Elan kepada KONTAN, Senin (14/3).Alih-alih berkurang, BP Migas bahkan mempertimbangkan untuk menambah ekspor LNG bila Jepang membutuhkan tambahan. Sebab, bencana tsunami telah membuat rusak pembangkit nuklir dan kilang. "Tsunami sudah menghilangkan energi Jepang sebesar 50%. Kalau kapasitas receiving terminal mereka memungkinkan, ya, kita bisa tambah," kata Elan. Tambahan kargo itu, kata Elan akan berasal dari kelebihan produksi kargo LNG. Saat ini, PT Pertamina (Persero) sedang melakukan lelang LNG sebesar 20 LNG. "Jika pihak Jepang mau, mereka bisa ambil kargo itu. Namun, itu semua kan tergantung dari Jepang," jelas Elan.Selain menawarkan kargo LNG, BP Migas juga telah berancang-ancang untuk menawarkan ekspor minyak mentah ke Jepang jenis Sumatera Light Crude. Apabila Jepang membutuhkan, maka Indonesia siap untuk mensuplai minyak mentah ke negara matahari terbit itu."Ada cadangan dari Lapangan Widuri punya CNOOC. Kami sudah siapkan beberapa ribu barel. Tetapi itu semuanya tergantung dari pihak Jepang," kata Elan.Tahun ini Indonesia akan mengirimkan 172 kargo LNG ke Jepang. Kiriman suplai kargo ke Jepang itu berasal dari beberapa kilang, seperti Kilang Tangguh, Kilang Bontang dan Kilang Arun. Ada pun total ekspor LNG Indonesia tahun ini sekitar 362 kargo LNG. Jumlah ini turun dibandingkan dengan ekspor LNG tahun lalu sebesar 427 kargo LNG.Tidak hanya menawarkan LNG dan minyak, para pengusaha batubara juga berencana mengekspor batubara ke Jepang. Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Batubara Indoensia (APBI), Supriatna Sahala, ekspor batubara ke Jepang tidak begitu besar. "Kemungkinan potensi batubara untuk ke sana bisa meningkat karena nuklirnya kan terkena," kata Supriatna.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekspor LNG ke Jepang masih aman
JAKARTA. Ekspor gas alam cair (likuid natural gas/LNG) Indonesia ke Jepang dipastikan tidak akan terganggu musibah gempa dan tsunami yang melanda Negeri Sakura tersebut. Elan Biantoro, Kepala Humas dan Hubungan Kelembagaan Menurut Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gasbumi (BP Migas) mengatakan, Indonesia masih tetap akan melakukan ekspor LNG ke Jepang sesuai dengan jumlah yang sudah ditetapkan. "Ekspor LNG masih tetap berjalan normal. Karena produk LNG itu receiving terminalnya di pantai barat bukan yang terkena tsunami. Ada satu yang ada di pantai timur tapi receivingnya karena berlokasi di teluk jadi aman," ujar Elan kepada KONTAN, Senin (14/3).Alih-alih berkurang, BP Migas bahkan mempertimbangkan untuk menambah ekspor LNG bila Jepang membutuhkan tambahan. Sebab, bencana tsunami telah membuat rusak pembangkit nuklir dan kilang. "Tsunami sudah menghilangkan energi Jepang sebesar 50%. Kalau kapasitas receiving terminal mereka memungkinkan, ya, kita bisa tambah," kata Elan. Tambahan kargo itu, kata Elan akan berasal dari kelebihan produksi kargo LNG. Saat ini, PT Pertamina (Persero) sedang melakukan lelang LNG sebesar 20 LNG. "Jika pihak Jepang mau, mereka bisa ambil kargo itu. Namun, itu semua kan tergantung dari Jepang," jelas Elan.Selain menawarkan kargo LNG, BP Migas juga telah berancang-ancang untuk menawarkan ekspor minyak mentah ke Jepang jenis Sumatera Light Crude. Apabila Jepang membutuhkan, maka Indonesia siap untuk mensuplai minyak mentah ke negara matahari terbit itu."Ada cadangan dari Lapangan Widuri punya CNOOC. Kami sudah siapkan beberapa ribu barel. Tetapi itu semuanya tergantung dari pihak Jepang," kata Elan.Tahun ini Indonesia akan mengirimkan 172 kargo LNG ke Jepang. Kiriman suplai kargo ke Jepang itu berasal dari beberapa kilang, seperti Kilang Tangguh, Kilang Bontang dan Kilang Arun. Ada pun total ekspor LNG Indonesia tahun ini sekitar 362 kargo LNG. Jumlah ini turun dibandingkan dengan ekspor LNG tahun lalu sebesar 427 kargo LNG.Tidak hanya menawarkan LNG dan minyak, para pengusaha batubara juga berencana mengekspor batubara ke Jepang. Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Batubara Indoensia (APBI), Supriatna Sahala, ekspor batubara ke Jepang tidak begitu besar. "Kemungkinan potensi batubara untuk ke sana bisa meningkat karena nuklirnya kan terkena," kata Supriatna.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News