JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) menargetkan ekspor produk makanan olahan asal Indonesia ke Filipina pada tahun 2015 ini bisa mencapai US$ 8,9 miliar. Target tersebut lebih tinggi dari realisasi ekspor makanan olahan Indonesia pada tahun 2014 yang mencapai US$ 5,37 miliar yang turun sebesar 12,72% dibandingkan tahun 2013. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemag Nus Nuzulia mengatakan optimisme itu didasarkan atas suksesnya perhelatan Sidang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Filipina yang menjadi target promosi dan bisnis perdagangan makanan dan minuman (mamin) yang dilakukan Ditjen PEN yang berlangsung 21-24 Mei 2015 mendatang di SMX Convention Center, Pasay City, Filipina. "Paralel dengan APEC Summit, IFEX diharapkan mendapat eksposur yang jauh lebih besar dari negara-negara anggota APEC sehingga target ekspor makanan olahan senilai US$ 8,9 miliar dapat tercapai,” ujar Nuz, Kamis (21/5).
Ekspor makanan ke Filipina ditarget US$ 8,9 miliar
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) menargetkan ekspor produk makanan olahan asal Indonesia ke Filipina pada tahun 2015 ini bisa mencapai US$ 8,9 miliar. Target tersebut lebih tinggi dari realisasi ekspor makanan olahan Indonesia pada tahun 2014 yang mencapai US$ 5,37 miliar yang turun sebesar 12,72% dibandingkan tahun 2013. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemag Nus Nuzulia mengatakan optimisme itu didasarkan atas suksesnya perhelatan Sidang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Filipina yang menjadi target promosi dan bisnis perdagangan makanan dan minuman (mamin) yang dilakukan Ditjen PEN yang berlangsung 21-24 Mei 2015 mendatang di SMX Convention Center, Pasay City, Filipina. "Paralel dengan APEC Summit, IFEX diharapkan mendapat eksposur yang jauh lebih besar dari negara-negara anggota APEC sehingga target ekspor makanan olahan senilai US$ 8,9 miliar dapat tercapai,” ujar Nuz, Kamis (21/5).