Ekspor Malaysia angkat harga CPO



JAKARTA. Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) tengah  menguat. Harga terkerek kinerja ekspor CPO Malaysia yang diperkirakan naik tajam sepanjang bulan September ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (15/9) pukul 16:00 WIB, harga CPO pengiriman November 2014 di Malaysia Derivatives Exchange naik 1,15% dari hari sebelumnya menjadi RM 2.108 per metrik ton (MT). Dalam sepekan, harga CPO telah  naik 3,08%.

Dian Agustina, analis MNC Securities, juga menilai, kenaikan harga CPO sejalan dengan membaiknya data ekspor CPO Malaysia. Survei Intertek Testing Services memperlihatkan, ekspor CPO Malaysia pada 1-10 September 2014 mencapai 487.955 ton, naik 40,6% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya  347.094 ton.


"Penguatan harga ini kemungkinan masih akan bertahan dalam pekan ini," ujar Dian. Menurut dia, sentimen positif juga datang dari India yang mulai meningkatkan pembelian minyak sawit jelang perayaan festival.

Selain itu, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan, penghapusan tarif pajak ekspor minyak sawit Malaysia menyebabkan pasar minyak sawit bergairah. Selain itu, depresiasi ringgit Malaysia dan rupiah Indonesia menyokong perbaikan kinerja ekspor dari kedua produsen minyak sawit terbesar di dunia tersebut. "Ini memberikan sentimen positif bagi harga CPO," kata Zulfirman.   Kendati demikian, investor masih mencemaskan outlook permintaan CPO dari China setelah perlambatan produksi industri, investasi, dan penjualan ritel negeri tembok raksasa tersebut. Ini bisa menjadi sentimen negatif bagi harga minyak sawit.

Kenaikan terbatas

Zulfirman mengatakan, outlook harga CPO kini menjadi netral. Namun harga masih mungkin menguat terbatas dengan target kenaikan di RM 2.150 dan stop loss di RM 2.080. Hari ini (16/9), CPO mungkin akan diperdagangkan di kisaran RM 2.090 hingga RM 2.115.

Secara teknikal, kenaikan indikator MACD dan RSI dapat memberikan tenaga kenaikan harga untuk menguji bearish channel. Namun, potensi kenaikan masih terbatas dan lebih bersifat bargain hunting pasca pelemahan harga yang tajam beberapa bulan terakhir.

Harga bergerak di bawah moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang memberi sinyal masih adanya tekanan harga. Stochastic berada di area overbought yang memberi isyarat adanya potensi aksi profit taking pasca rebound beberapa hari terakhir. Sentimen cukup mixed dan dapat mendorong pergerakan harga sideways.

Sepekan ini, Zulfirman memprediksi, harga CPO berada di RM 2.065-2.130 per metrik ton. Sedangkan Dian memprediksi harga dalam sepekan di kisaran RM 2.080-RM 2.200 per metrik ton. Hingga akhir tahun, Dian dan Zulfirman kompak menebak harga CPO naik ke RM 2.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat