JAKARTA. Ekspor produk makanan dan minuman (mamin) asal Indonesia makin menggeliat di mancanegara. Dalam tiga tahun terakhir ekspor produk mamin ini menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup tinggi yakni sebesar 38,8%. Angka ini lebih tinggi dari tren pertumbuhan ekspor secara keseluruhan. Produk ekspor makin Indonesia pun diharapkan dapat menembus benteng perdagangan di Korea Selatan (Korsel). Atase Perdagangan Indonesia di Seoul Korea Selatan Aksamil Khair mengatakan dalam rangka menggenjot produk ekspor nonmigas seperti mamin ke Korsel, pemerintah mengadakan pameran The 33rd Seoul Food and Hotel 2015 yang berlangsung 12-15 Mei 2015 di Korea International Exhibition Center (KINTEX) Seoul, Korea Selatan. “Produk mamin Indonesia sudah cukup dikenal di Korsel. Apalagi sektor ini salah satu bisnis yang cukup berkembang sehingga kami akan manfaatkan betul untuk memperbesar ceruk pangsa pasar produk kita," ujar Aksamil, Jumat (15/5). Aksamil menjelaskan, share nilai ekspor produk makanan ke Korsel memang relatif masih kecil, yaitu sebesar 1,76% dari total ekspor produk nonmigas. Namun dalam periode tiga tahun terakhir, produk mamin menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar 38,8%, lebih tinggi dari tren pertumbuhan ekspor secara keseluruhan. Tercatat nilai ekspor produk mamin Indonesia pada tahun 2014 ke Korsel mencapai nilai sebesar US$ 124,5 juta. Diharapkan target ekspor makanan dan minuman Indonesia ke Korea Selatan sampai tahun 2015 dapat tumbuh 30%. Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan John A. Prasetio menambahkan, pameran ini akan menciptakan peluang kerjasama perdagangan Indonesia-Korsel. Sebab dengan memanfaatkan peluang pada pameran tersebut, diharapkan produk makanan dan minuman Indonesia akan lebih dikenal secara luas di Korsel dan ekspor akan makin meningkat. Sebagai negara berpenduduk 50 juta jiwa dan pendapatan per kapita sebesar US$ 33.200, Korsel merupakan pasar yang sangat potensial, tidak terkecuali untuk produk makanan dan minuman dari Indonesia. Pada pameran tahun ini booth Indonesia dibangun di atas lahan seluas 90 meter persegi dan mengusung tema "Trade with Remarkable Indonesia". Booth Indonesia diisi oleh sepuluh perusahaan diantaranya PT Mayora Indah Tbk; PT Indowooyang; PT Internusa; PT Kampung Kearifan Indonesia; PT Indojaya; PT Tiga Pilar Sejahtera Food TBK; PT Inti Eka Trading; CV Esprecielo International; PT Safeline Indonesia; dan PT Ares Kusuma Raya.
Ekspor mamin ke Korsel naik 38,8% dalam tiga tahun
JAKARTA. Ekspor produk makanan dan minuman (mamin) asal Indonesia makin menggeliat di mancanegara. Dalam tiga tahun terakhir ekspor produk mamin ini menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup tinggi yakni sebesar 38,8%. Angka ini lebih tinggi dari tren pertumbuhan ekspor secara keseluruhan. Produk ekspor makin Indonesia pun diharapkan dapat menembus benteng perdagangan di Korea Selatan (Korsel). Atase Perdagangan Indonesia di Seoul Korea Selatan Aksamil Khair mengatakan dalam rangka menggenjot produk ekspor nonmigas seperti mamin ke Korsel, pemerintah mengadakan pameran The 33rd Seoul Food and Hotel 2015 yang berlangsung 12-15 Mei 2015 di Korea International Exhibition Center (KINTEX) Seoul, Korea Selatan. “Produk mamin Indonesia sudah cukup dikenal di Korsel. Apalagi sektor ini salah satu bisnis yang cukup berkembang sehingga kami akan manfaatkan betul untuk memperbesar ceruk pangsa pasar produk kita," ujar Aksamil, Jumat (15/5). Aksamil menjelaskan, share nilai ekspor produk makanan ke Korsel memang relatif masih kecil, yaitu sebesar 1,76% dari total ekspor produk nonmigas. Namun dalam periode tiga tahun terakhir, produk mamin menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar 38,8%, lebih tinggi dari tren pertumbuhan ekspor secara keseluruhan. Tercatat nilai ekspor produk mamin Indonesia pada tahun 2014 ke Korsel mencapai nilai sebesar US$ 124,5 juta. Diharapkan target ekspor makanan dan minuman Indonesia ke Korea Selatan sampai tahun 2015 dapat tumbuh 30%. Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan John A. Prasetio menambahkan, pameran ini akan menciptakan peluang kerjasama perdagangan Indonesia-Korsel. Sebab dengan memanfaatkan peluang pada pameran tersebut, diharapkan produk makanan dan minuman Indonesia akan lebih dikenal secara luas di Korsel dan ekspor akan makin meningkat. Sebagai negara berpenduduk 50 juta jiwa dan pendapatan per kapita sebesar US$ 33.200, Korsel merupakan pasar yang sangat potensial, tidak terkecuali untuk produk makanan dan minuman dari Indonesia. Pada pameran tahun ini booth Indonesia dibangun di atas lahan seluas 90 meter persegi dan mengusung tema "Trade with Remarkable Indonesia". Booth Indonesia diisi oleh sepuluh perusahaan diantaranya PT Mayora Indah Tbk; PT Indowooyang; PT Internusa; PT Kampung Kearifan Indonesia; PT Indojaya; PT Tiga Pilar Sejahtera Food TBK; PT Inti Eka Trading; CV Esprecielo International; PT Safeline Indonesia; dan PT Ares Kusuma Raya.