Ekspor mamin ke Thailand terus digenjot



JAKARTA. Sebagai upaya meningkatkan ekspor produk makanan dan minuman (mamin) olahan menyongsong diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) berpartisipasi pada THAIFEX-World of Food Asia 2014. Pameran produk mamin tersebut akan berlangsung pada 21-25 Mei 2014 di IMPACT, Bangkok, Thailand. “Produk makanan olahan sebagai salah satu produk prospektif Indonesia penting untuk terus dikembangkan. Sebagai salah satu pameran khusus makanan dan minuman terbesar di ASEAN, THAIFEX menjadi target promosi yang tepat bagi Indonesia demi meningkatkan ekspor, khususnya di kawasan ini,”  kata Dirjen PEN, Nus Nuzulia Ishak dalam siaran persnya, Selasa (20/5). Tahun ini, lanjut Dirjen Nus, upaya promosi produk mamin olahan Indonesia gencar dilakukan demi meningkatkan ekspor secara global dengan target sebesar US$ 5,01 miliar.

Pada 2013, perdagangan Indonesia-Thailand didominasi impor senilai US$ 10,7 miliar, sementara ekspor hanya senilai US$ 6,06 miliar. Meskipun demikian, total perdagangan Indonesia-Thailand cenderung fluktuatif dengan tren positif sebesar 19,6% selama lima tahun terakhir. “Dengan target ekspor makanan olahan sebesar US$ 183,2 juta atau tumbuh 4,21%, diharapkan defisit perdagangan kita dengan Thailand dapat berkurang pada 2014,”  tambah Dirjen Nus. Dalam pameran tersebut Kemendag memfasilitasi enam belas perusahaan binaan yang memproduksi berbagai jenis produk mamin seperti agar-agar, oral film strip, bumbu masak instan, confectionery products, kopi, minuman herbal dalam kemasan, mi instan, biskuit, makanan ringan, wafer, makanan laut kaleng dan beku, tepung kue, serta tepung es krim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan