KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor mebel dan kerajinan kayu Indonesia diproyeksi bakal tumbuh sampai akhir tahun ini. Meski demikian industri mebel masih menghadapi tantangan di dalam negeri. Abdul Sobur, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi & Hubungan Antar Lembaga Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) menyesalkan banyaknya regulasi yang menghambat perkembangan industri ini, khususnya untuk ekspor. "Hambatan mulai dari beban kewajiban Surat Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), Bunga bank yg masih tinggi dan lainnya," kata Abdul kepada KONTAN (12/11). Soal SVLK menjadi keluhan utama sebab HIMKI mencatat mayoritas mebel yang diekspor adalah dari produk kayu dan rotan. Pelaku industri menilai pemerintah masih mengabaikan potensi industri ini.
Ekspor mebel diproyeksi tumbuh 6% tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor mebel dan kerajinan kayu Indonesia diproyeksi bakal tumbuh sampai akhir tahun ini. Meski demikian industri mebel masih menghadapi tantangan di dalam negeri. Abdul Sobur, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi & Hubungan Antar Lembaga Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) menyesalkan banyaknya regulasi yang menghambat perkembangan industri ini, khususnya untuk ekspor. "Hambatan mulai dari beban kewajiban Surat Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), Bunga bank yg masih tinggi dan lainnya," kata Abdul kepada KONTAN (12/11). Soal SVLK menjadi keluhan utama sebab HIMKI mencatat mayoritas mebel yang diekspor adalah dari produk kayu dan rotan. Pelaku industri menilai pemerintah masih mengabaikan potensi industri ini.