Ekspor mebel tak bergairah, ASMINDO gelar pameran



JAKARTA. Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) memperkirakan ekspor mebel tahun ini tidak banyak membawa perubahan.

Namun begitu, Asmindo ngotot menggelar pameran mebel International Furniture and Craft Fair Indonesia (Iffina) pada 11 – 14 Maret 2012 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran-Jakarta.

Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjono memprediksi, ekspor mebel tahun 2011 hanya mencapai US$ 2,2 miliar atau turun 20% dari tahun sebelumnya.


"Tahun ini ekspor kemungkinan stagnan, tetapi kami berharap bisa meningkat setelah adanya pameran Iffina,” terang Ambar dalam jumpa pers Iffina, Rabu (15/2).

Ambar mengatakan, kelesuan ekonomi dunia akan menciptakan perlambatan ekspor mebel dari Indonesia. Tidak hanya bagi Indonesia, ekspor mebel dari negara Asean juga ikut melambat, bahkan berpotensi turun 20%.

Namun begitu, Ambar mengaku, akan berusaha mencari pasar alternatif selain pasar tradisional mereka, Eropa dan Amerika Serikat (AS). Ambar bilang, saat ini mereka membidik ekspor mebel ke beberapa negara seperti China, India, Taiwan dan negara-negara di Asean.

Mebel kayu dan rotan masih dominan

Pada tahun 2011 lalu, ekspor mebel dari kayu dan rotan masih memberikan kontribusi yang terbesar. Indrawan, Vice Executive Director ASMINDO menyampaikan, ekspor untuk mebel dari kayu mencapai nilai US$ 800,68 juta dan rotan US$ 154,16 juta.

Sementara angka ekspor untuk bambu hanya mencdapai US$ 10,13 juta. Selain dari bahan alam, ada juga ekspor mebel dengan memakai material lain seperti mebel berbahan Metal senilai US$ 100,53, bahan plastik US$ 51,34 juta, dan bahan lainnya US$ 664 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri