JAKARTA. Pelemahan mata uang tidak hanya dialami oleh mata uang rupiah milik Indonesia saja. Sejumlah negara tetangga pun mengalami kondisi serupa. Sebut saja dolar Singapura dan ringgit Malaysia. Ada beberapa hal yang menyebabkan keoknya mata uang kedua negara tersebut. Salah satunya yakni melorotnya tingkat ekspor ke berbagai negara, terutama ke Amerika Serikat (AS) dan China. Seperti kita ketahui, China termasuk negara Asia yang membutuhkan ekspor dari Malaysia dan Singapura untuk mendongkrak pertumbuhan ekonominya. Namun akhir-akhir ini, impor China turun drastis. Pada Juli lalu, China mencatatkan nilai transaksi impor China masih mencapai US$ 70 miliar. Sedangkan per akhir tahun 2008, impor China menurun drastis menjadi US$ 43 miliar. Itu artinya, ada penurunan tingkat impor sebesar 39% di China.
Ekspor Melempem, Mata Uang Singapura dan Malaysia Kian Tertekan
JAKARTA. Pelemahan mata uang tidak hanya dialami oleh mata uang rupiah milik Indonesia saja. Sejumlah negara tetangga pun mengalami kondisi serupa. Sebut saja dolar Singapura dan ringgit Malaysia. Ada beberapa hal yang menyebabkan keoknya mata uang kedua negara tersebut. Salah satunya yakni melorotnya tingkat ekspor ke berbagai negara, terutama ke Amerika Serikat (AS) dan China. Seperti kita ketahui, China termasuk negara Asia yang membutuhkan ekspor dari Malaysia dan Singapura untuk mendongkrak pertumbuhan ekonominya. Namun akhir-akhir ini, impor China turun drastis. Pada Juli lalu, China mencatatkan nilai transaksi impor China masih mencapai US$ 70 miliar. Sedangkan per akhir tahun 2008, impor China menurun drastis menjadi US$ 43 miliar. Itu artinya, ada penurunan tingkat impor sebesar 39% di China.