JAKARTA. Indonesia Eximbank menikmati dampak pelemahan Rupiah. Terdorongnya bisnis eksportir berdampak pada penyaluran pembiayaan mereka yang tumbuh tinggi. Hingga akhir kuartal ketiga 2015 ini, Eximbank mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 72,3 triliun. Jumlah ini naik sekitar 30% dibanding periode yang sama di 2014 lalu. Nilai tukar mata uang dolar yang perkasa memang membuat pebisnis yang berorientasi ekspor makin bergairah. "Alhasil kebutuhan akan pembiayaan pun ikut meningkat," kata Direktur Pelaksana Eximbank Basuki Setyajid, Rabu (4/11). Melihat capaian hingga sembilan bulan pertama tahun ini ia optimis penyaluran pembiayaan bisa menembus Rp 75 triliun di akhir tahun nanti. Padahal sebelumnya pembiayaan sepanjang 2015 hanya dipatok maksimal Rp 68 triliun. Pembiayaan Eximbank ini mayoritas masih mengalir ke perusahaan besar yakni sekitar 94%. Sementara sekira 6% lainnya disalurkan ke segmen usaha kecil dan menengah. Di sisi lain sekira 55% pembiayaan yang disalurkan pun masih berupa pembiayaan modal kerja. Sedangkan sisanya adalah jenis pembiayaan skema investasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekspor meningkat, pembiayaan Eximbank tumbuh 30%
JAKARTA. Indonesia Eximbank menikmati dampak pelemahan Rupiah. Terdorongnya bisnis eksportir berdampak pada penyaluran pembiayaan mereka yang tumbuh tinggi. Hingga akhir kuartal ketiga 2015 ini, Eximbank mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 72,3 triliun. Jumlah ini naik sekitar 30% dibanding periode yang sama di 2014 lalu. Nilai tukar mata uang dolar yang perkasa memang membuat pebisnis yang berorientasi ekspor makin bergairah. "Alhasil kebutuhan akan pembiayaan pun ikut meningkat," kata Direktur Pelaksana Eximbank Basuki Setyajid, Rabu (4/11). Melihat capaian hingga sembilan bulan pertama tahun ini ia optimis penyaluran pembiayaan bisa menembus Rp 75 triliun di akhir tahun nanti. Padahal sebelumnya pembiayaan sepanjang 2015 hanya dipatok maksimal Rp 68 triliun. Pembiayaan Eximbank ini mayoritas masih mengalir ke perusahaan besar yakni sekitar 94%. Sementara sekira 6% lainnya disalurkan ke segmen usaha kecil dan menengah. Di sisi lain sekira 55% pembiayaan yang disalurkan pun masih berupa pembiayaan modal kerja. Sedangkan sisanya adalah jenis pembiayaan skema investasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News