JAKARTA. Nilai ekspor minyak dan gas bumi pada Juni lalu merosot. Bila dihitung dibandingkan dengan Mei lalu, nilai ekspor migas turun 2,87% menjadi US$ 12,29 miliar.Rinciannya, ekspor minyak mentah merosot sebesar 4,02% menjadi US$ 752,2 juta, hasil minyak anjlok 51,42% menjadi US$ 234,1 juta dan gas turun 17,7% menjadi US$ 915,2 juta.Penurunan nilai ekspor migas ini karena volume yang menyusut serta harga minyak yang surut. Berdasarkan data Pertamina dan BP Migas, volume ekspor minyak mentah menyusut 1,5%, hasil minyak 45,47% dan gas 14,38%. Sementara harga minyak mentah Indonesia turun dari US$ 77,02 per barel pada Mei lalu menjadi US$ 75,27 per barel pada Juni lalu.Hal ini jauh berbeda jika dibanding kinerja ekspor migas Mei 2010 terhadap April 2010. Kala itu, Badan Pusat Statistik mencatat nilai dan volume ekspor migas peningkatan meskipun harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia mengalami penurunan. Nilai ekspor migas Mei terhadap April naik sebesar 2,97% dari US$2.20 miliar menjadi US$2.27 miliar.Peningkatan ekspor migas ini disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 4,63% menjadi US$ 783,7 juta dan ekspor hasil minyak naik sebesar 17,22% menjadi US$ 382,7 juta. Penurunan nilai ekspor hanya dicatat gas yang turun 2,26% menjadi US$ 1,10 miliar.Sedangkan volume ekspor migas Mei 2010 terhadap April 2010 berdasarkan data Pertamina dan BP Migas untuk minyak mentah dan gas masing-masing naik 15,62% dan 0,02%. Sebaliknya ekspor hasil minyak turun sebesar 11,76%. Sementara itu harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia turun dari US$85,54 per barel di April 2010 menjadi US$77,02 per barel di Mei 2010.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekspor Migas Juni Merosot 2,87%
JAKARTA. Nilai ekspor minyak dan gas bumi pada Juni lalu merosot. Bila dihitung dibandingkan dengan Mei lalu, nilai ekspor migas turun 2,87% menjadi US$ 12,29 miliar.Rinciannya, ekspor minyak mentah merosot sebesar 4,02% menjadi US$ 752,2 juta, hasil minyak anjlok 51,42% menjadi US$ 234,1 juta dan gas turun 17,7% menjadi US$ 915,2 juta.Penurunan nilai ekspor migas ini karena volume yang menyusut serta harga minyak yang surut. Berdasarkan data Pertamina dan BP Migas, volume ekspor minyak mentah menyusut 1,5%, hasil minyak 45,47% dan gas 14,38%. Sementara harga minyak mentah Indonesia turun dari US$ 77,02 per barel pada Mei lalu menjadi US$ 75,27 per barel pada Juni lalu.Hal ini jauh berbeda jika dibanding kinerja ekspor migas Mei 2010 terhadap April 2010. Kala itu, Badan Pusat Statistik mencatat nilai dan volume ekspor migas peningkatan meskipun harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia mengalami penurunan. Nilai ekspor migas Mei terhadap April naik sebesar 2,97% dari US$2.20 miliar menjadi US$2.27 miliar.Peningkatan ekspor migas ini disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 4,63% menjadi US$ 783,7 juta dan ekspor hasil minyak naik sebesar 17,22% menjadi US$ 382,7 juta. Penurunan nilai ekspor hanya dicatat gas yang turun 2,26% menjadi US$ 1,10 miliar.Sedangkan volume ekspor migas Mei 2010 terhadap April 2010 berdasarkan data Pertamina dan BP Migas untuk minyak mentah dan gas masing-masing naik 15,62% dan 0,02%. Sebaliknya ekspor hasil minyak turun sebesar 11,76%. Sementara itu harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia turun dari US$85,54 per barel di April 2010 menjadi US$77,02 per barel di Mei 2010.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News