JAKARTA. Larangan ekspor mineral mentah ternyata membuat investor asal China Fuhai Group Limited harus menghitung ulang rencana bisnis mereka. Sebelumnya, Fuhai berencana mengekspor iron sand dari Indonesia ke negara China. Menteri Perindustrian MS Hidayat bilang, Fuhai sebenarnya sudah mengincar beberapa lahan untuk mengeksplorasi iron sand. "Di antaranya Lampung dan Sukabumi," katanya usai bertemu Chairman Fuhai Zhao Lizhi, Rabu (15/1). Meski tak bisa mengekspor iron ore, namun Hidayat bilang sebenarnya Fuhai sudah menyiapkan rencana cadangan. Yakni dengan membangun smelter dan pendukungnya di Indonesia. Dia pun memberikan waktu tiga tahun kepada Fuhai untuk membangun smelter bila ingin bisnis mereka tetap lancar karena ekspor mineral mentah bakal distop mulai 2017. "Dia memang merasa kesulitan karena waktu tiga tahun itu pendek dan perizinannya sangat sulit," ujar dia. Namun, bila Fuhai berani komitmen membangun smelter dalam tiga tahun, Hidayat bilang, pemerintah akan turun tangan untuk masalah perizinan yang mereka butuhkan. Bahkan, dia melanjutkan pihak Fuhai sudah membuat hitung-hitungan bila mereka membangun fasilitas pemurnian dan pengolahan di sini. Mengutip Zuhai, Hidayat bilang total investasi yang mereka butuhkan bisa mencapai US$ 10 miliar. Selain smelter, nilai tersebut juga dibutuhkan untuk membangun power plant, pelabuhan, hingga beberapa fasilitas produksi terintegrasi untuk turunan iron sand di level middle stream. Jika dihitung, lama proyek proyek tersebut bisa memakan waktu selama 10 tahun dalam tiga tahapan. "Mereka bilang mau rapat dulu di kantor pusat untuk keputusannya, dalam sebulan akan mengabari," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekspor mineral dilarang, Fuhai kaji ulang bisnis
JAKARTA. Larangan ekspor mineral mentah ternyata membuat investor asal China Fuhai Group Limited harus menghitung ulang rencana bisnis mereka. Sebelumnya, Fuhai berencana mengekspor iron sand dari Indonesia ke negara China. Menteri Perindustrian MS Hidayat bilang, Fuhai sebenarnya sudah mengincar beberapa lahan untuk mengeksplorasi iron sand. "Di antaranya Lampung dan Sukabumi," katanya usai bertemu Chairman Fuhai Zhao Lizhi, Rabu (15/1). Meski tak bisa mengekspor iron ore, namun Hidayat bilang sebenarnya Fuhai sudah menyiapkan rencana cadangan. Yakni dengan membangun smelter dan pendukungnya di Indonesia. Dia pun memberikan waktu tiga tahun kepada Fuhai untuk membangun smelter bila ingin bisnis mereka tetap lancar karena ekspor mineral mentah bakal distop mulai 2017. "Dia memang merasa kesulitan karena waktu tiga tahun itu pendek dan perizinannya sangat sulit," ujar dia. Namun, bila Fuhai berani komitmen membangun smelter dalam tiga tahun, Hidayat bilang, pemerintah akan turun tangan untuk masalah perizinan yang mereka butuhkan. Bahkan, dia melanjutkan pihak Fuhai sudah membuat hitung-hitungan bila mereka membangun fasilitas pemurnian dan pengolahan di sini. Mengutip Zuhai, Hidayat bilang total investasi yang mereka butuhkan bisa mencapai US$ 10 miliar. Selain smelter, nilai tersebut juga dibutuhkan untuk membangun power plant, pelabuhan, hingga beberapa fasilitas produksi terintegrasi untuk turunan iron sand di level middle stream. Jika dihitung, lama proyek proyek tersebut bisa memakan waktu selama 10 tahun dalam tiga tahapan. "Mereka bilang mau rapat dulu di kantor pusat untuk keputusannya, dalam sebulan akan mengabari," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News