KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian internasional terhadap Iran memantik respon Arab Saudi. Negara produsen minyak terbesar di dunia ini memberi sinyal akan meningkatkan produksinya untuk mengimbangi potensi berkurangnya pasokan akibat adanya sanksi baru pada Iran. Mengutip Reuters, Rabu (9/5) waktu setempat, pejabat Kementerian Energi menyatakan akan bekerja dengan produsen dan konsumen utama di dalam maupun di luar OPEC untuk membatasi dampak dari berkurangnya pasokan. "Mengikuti keputusan AS untuk menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran, Arab Saudi berkomitmen untuk mendukung stabilitas pasar minyak demi kepentingan produsen dan konsumen dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi global," ujar pejabat itu, seperti dikutip Reuters dari kantor berita Saudi Press Agency, Rabu (9/5).
Ekspor minyak Iran terancam sanksi, Arab Saudi berencana tingkatkan produksi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian internasional terhadap Iran memantik respon Arab Saudi. Negara produsen minyak terbesar di dunia ini memberi sinyal akan meningkatkan produksinya untuk mengimbangi potensi berkurangnya pasokan akibat adanya sanksi baru pada Iran. Mengutip Reuters, Rabu (9/5) waktu setempat, pejabat Kementerian Energi menyatakan akan bekerja dengan produsen dan konsumen utama di dalam maupun di luar OPEC untuk membatasi dampak dari berkurangnya pasokan. "Mengikuti keputusan AS untuk menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran, Arab Saudi berkomitmen untuk mendukung stabilitas pasar minyak demi kepentingan produsen dan konsumen dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi global," ujar pejabat itu, seperti dikutip Reuters dari kantor berita Saudi Press Agency, Rabu (9/5).