KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, ekspor produk minyak sawit baik Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) turun 2,38% dari 33,15 juta ton di tahun 2022 menjadi 32,21 juta ton di tahun 2023. Ketua umum Gapki, Eddy Martono mengatakan, kinerja ekspor sawit nasional sangat bergantung pada kondisi ekonomi dari negara pengimpor dan harga minyak nabati. Sementara, untuk tahun ini ia memproyeksikan volume ekspor akan turun tipis dibandingkan tahun lalu. "Kemungkinan masih di atas 30 juta ton, tidak terlalu banyak turunnya. Kalau pun turun sedikit di bawah (realisasi ekspor) di 2023," kata Eddy dalam konferensi pers, Selasa (27/2).
Ekspor Minyak Sawit Indonesia Melemah, China Tetap Konsumen Utama
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, ekspor produk minyak sawit baik Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) turun 2,38% dari 33,15 juta ton di tahun 2022 menjadi 32,21 juta ton di tahun 2023. Ketua umum Gapki, Eddy Martono mengatakan, kinerja ekspor sawit nasional sangat bergantung pada kondisi ekonomi dari negara pengimpor dan harga minyak nabati. Sementara, untuk tahun ini ia memproyeksikan volume ekspor akan turun tipis dibandingkan tahun lalu. "Kemungkinan masih di atas 30 juta ton, tidak terlalu banyak turunnya. Kalau pun turun sedikit di bawah (realisasi ekspor) di 2023," kata Eddy dalam konferensi pers, Selasa (27/2).