JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantah jika ekspor minyak mentah (crude) yang berkurang tahun ini, disebabkan oleh pembatasan dan perizinan ekspor yang diperketat. Tetapi dikarenakan pengolahan minyak mentah kini dilakukan di dalam negeri. Edy Hermantoro, Direktur Jenderal Migas ESDM menyampaikan dari total produksi minyak mentah dalam negeri yang sebesar 825 ribu barel per hari (bph), minyak mentah yang diekspor rata-rata 200 ribu bph setiap 3 bulan sekali. Selebihnya, 300 ribu bph yang dihasilkan para kontraktor kontrak kerjasama diolah di kilang dalam negeri, sedangkan jatah pemerintah 600 ribu bph. "Kalau ekspor saat ini range antara 200 ribu barel per 3 bulan. Tapi kalau produk PSC seperti kondesat memang kita ekspor hingga 400 ribu bph, " kata Edy saat ditemui KONTAN di Kantor ESDM, Senin (28/4).
Ekspor minyak turun karena diolah di dalam negeri
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantah jika ekspor minyak mentah (crude) yang berkurang tahun ini, disebabkan oleh pembatasan dan perizinan ekspor yang diperketat. Tetapi dikarenakan pengolahan minyak mentah kini dilakukan di dalam negeri. Edy Hermantoro, Direktur Jenderal Migas ESDM menyampaikan dari total produksi minyak mentah dalam negeri yang sebesar 825 ribu barel per hari (bph), minyak mentah yang diekspor rata-rata 200 ribu bph setiap 3 bulan sekali. Selebihnya, 300 ribu bph yang dihasilkan para kontraktor kontrak kerjasama diolah di kilang dalam negeri, sedangkan jatah pemerintah 600 ribu bph. "Kalau ekspor saat ini range antara 200 ribu barel per 3 bulan. Tapi kalau produk PSC seperti kondesat memang kita ekspor hingga 400 ribu bph, " kata Edy saat ditemui KONTAN di Kantor ESDM, Senin (28/4).