KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor kendaraan roda empat Indonesia memperlihatkan tren positif seiring tingginya permintaan di negara-negara tujuan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor mobil
completely built up (CBU) nasional 25,1%
year on year (YoY) menjadi 248.004 unit pada semester I-2023. Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menyampaikan, kenaikan volume ekspor mobil nasional sejalan dengan upaya Gaikindo yang terus mengimbau para prinsipal global untuk lebih banyak mengekspor mobil yang diproduksi di Indonesia. Peluang peningkatan ekspor mobil nasional pun cukup terbuka pada semester II-2023.
“Kami harap agar ekspor mobil dapat terus meningkat ke angka 1 juta unit,” ujar Jongkie, Selasa (1/8).
Baca Juga: Rencana Pembebasan Pajak untuk Mobil Listrik CBU akan Jadi Angin Segar Bagi Industri Peningkatan kemampuan ekspor memang perlu dilakukan. Sebab, Gaikindo menyebut bahwa Indonesia masih kalah dengan Thailand yang notabene sesama negara Asia Tenggara dalam urusan volume ekspor kendaraan roda empat. Sayang, Jongkie tidak membeberkan data perbandingan ekspor mobil Indonesia dan Thailand. Bila merujuk data ASEAN Automotive Federation, Indonesia kalah dari Thailand dari sisi produksi mobil. Per semester I-2023, Indonesia memproduksi 696.845 unit mobil sedangkan Thailand unggul dengan produksi mobil sebanyak 921. 512 unit pada periode yang sama. Sementara itu, Toyota masih menjadi kontributor utama penjualan ekspor mobil asal Indonesia. Toyota Indonesia mampu mengekspor 139.581 unit kendaraan pada semester I-2023 atau tumbuh 2,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Toyota pun mampu mengekspor dua model elektrifikasi buatan Tanah Air, yaitu Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid. Kedua model ini berhasil diekspor sebanyak lebih dari 30.500 unit pada paruh pertama 2023. Asal tahu saja, terhitung sejak 1987, Toyota Indonesia menjadi salah satu pemimpin ekspor mobil dari Indonesia dengan jumlah pengiriman hampir 2,5 juta unit ke lebih dari 100 negara. Hal ini didukung oleh besarnya kapasitas produksi pabrik Toyota yakni mencapai 250.000 unit per tahun. Beberapa pasar utama ekspor mobil merek Toyota asal Indonesia antara lain Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Latin, Oceania, dan Australia. Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing mengatakan, pihaknya terus berupaya memaksimalkan kemampuan produksi Toyota supaya dapat memenuhi permintaan ekspor dari berbagai negara. Hingga akhir tahun nanti, Toyota menargetkan ekspor kendaraan utuh asal Indonesia sekitar 316.000 unit. “Kami berharap dapat mengekspor mobil ke lebih dari 100 negara, terutama negara-negara di Afrika,” ujar Bob, Selasa (1/8).
Baca Juga: Ekonom Sebut Bebas Pajak untuk CBU Mobil Listrik Tidak Membawa Berkah Honda juga berhasil membukukan peningkatan ekspor mobil CBU sebesar 455,7% YoY menjadi 10.664 unit hingga akhir semester I-2023.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan, tren positif ekspor mobil Honda asal Indonesia didukung oleh berkurangnya dampak kelangkaan pasokan semikonduktor global. Hal ini tentu memungkinkan Honda untuk lebih produktif dalam membuat produk mobil demi memenuhi permintaan konsumen, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu
milestone Honda Indonesia pada tahun ini adalah keberhasilan mengekspor model Honda Brio, BR-V, dan WR-V ke Filipina, negara-negara di kawasan Kepulauan Karibia, Meksiko, Amerika Selatan, dan negara lainnya. “Kami mengekspor produk ke hampir 30 negara,” tutur dia, Selatan (1/8). Billy menyebut, volume ekspor Honda asal Indonesia senantiasa mengikuti dinamika permintaan dari negara-negara tujuan ekspor. Maka dari itu, Honda terus berusaha memaksimalkan kapasitas produksinya agar dapat mengirimkan unit mobil ke konsumen di pasar ekspor. Honda juga fokus menghadirkan produk yang berkualitas, sehingga disukai oleh konsumen di Indonesia maupun negara lainnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .