KONTAN.CO.ID - SEOUL. Tingginya permintaan global untuk chip dan komputer membantu ekspor Korea Selatan mencatat pertumbuhan untuk bulan ke 11 secara berturut-turut pada September 2021. Namun, kenaikan ekspor lebih lambat mengingat hari kerja lebih sedikit karena ada libur Chuseok di bulan lalu. Jumat (1/10), data terbaru memperlihatkan, tingkat pertumbuhan ekspor 16,7% dari tahun sebelumnya (yoy). Realisasi kenaikan ekspor ini sedikit lebih tinggi dari perkiraan analis dengan kenaikan 16,3%. Impor Korea Selatan juga melonjak 31,0% dari tahun sebelumnya. Realisasi ini lebih lambat dari kenaikan 44,0% pada bulan Agustus. Alhasil, surplus neraca perdagangan Korea Selatan bulan September capai US$ 4,2 miliar.
Analis memperkirakan pertumbuhan ekspor melambat pada kuartal keempat karena efek dasar di tahun sebelumnya, serta cegukan logistik global yang dapat memburuk karena lonjakan permintaan listrik di China. Di tingkat global, Korea Selatan dengan gugup mengawasi China, di mana hasil produksi pabrik yang lebih lemah dan krisis listrik dapat menambah kesengsaraan bagi momentum pemulihan di Negeri Ginseng pada saat baru saja memulai pengetatan kebijakan untuk beralih dari pengaturan moneter era pandemi. Baca Juga: IPO global menurun di kuartal ketiga, ini daftarnya perusahaan yang terbaik Sementara ekspor masih melonjak, hasil produksi (output) pabrik Korea Selatan secara tak terduga turun pada bulan Agustus. Di saat yang sama, utang rumah tangga mencapai rekor tinggi, menghambat belanja konsumen.