JAKARTA. Permintaan ekspor yang kian besar membuat produksi singkong Indonesia tahun ini diprediksi naik 10%. Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) menghitung, dengan kenaikan 10%, volume produksi singkong tahun ini mencapai 22 juta ton, dari tahun lalu 20 juta ton. Suharyo Husen, Ketua I MSI bilang, membaiknya harga di tingkat petani dan permintaan ekspor membuat produksi singkong terkerek. "Di luar negeri singkong digunakan sebagai bahan baku bioetanol," katanya, pekan lalu. Saat ini, harga singkong ditingkat petani di kisaran Rp 1.600 per kilogram (kg), naik 33% dibandingkan rata-rata tahun lalu Rp 1.200 per kg. Di pasar internasional, harga rata-rata singkong juga menunjukkan peningkatan. Suharyo bilang, rata-rata harga singkong internasional mencapai US$ 280 per ton tahun ini, naik 55% dibandingkan tahun lalu US$ 180 per ton.
Ekspor naik, produksi singkong bertambah
JAKARTA. Permintaan ekspor yang kian besar membuat produksi singkong Indonesia tahun ini diprediksi naik 10%. Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) menghitung, dengan kenaikan 10%, volume produksi singkong tahun ini mencapai 22 juta ton, dari tahun lalu 20 juta ton. Suharyo Husen, Ketua I MSI bilang, membaiknya harga di tingkat petani dan permintaan ekspor membuat produksi singkong terkerek. "Di luar negeri singkong digunakan sebagai bahan baku bioetanol," katanya, pekan lalu. Saat ini, harga singkong ditingkat petani di kisaran Rp 1.600 per kilogram (kg), naik 33% dibandingkan rata-rata tahun lalu Rp 1.200 per kg. Di pasar internasional, harga rata-rata singkong juga menunjukkan peningkatan. Suharyo bilang, rata-rata harga singkong internasional mencapai US$ 280 per ton tahun ini, naik 55% dibandingkan tahun lalu US$ 180 per ton.