KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Anak usaha PT Golden Eagle Energy Tbk (
SMMT), PT Triaryani, menyelesaikan penjualan ekspor perdana sebesar 55.000 metrik ton (MT) ke Trafigura Asia Trading Pte Ltd pada 23 Desember 2023. Nilai transaksinya sekitar US$ 3,2 juta atau setara US$ 58,98 per MT, lebih tinggi dari harga Coal Index (ICI) 4.200 GAR per tanggal 15 Desember 2023, yaitu sebesar US$ 58,05 per MT. Menurut Corporate Secretary SMMT, Susanti Nilam, transaksi ini berpotensi berlanjut di masa mendatang.
“Ke depannya tidak menutup kemungkinan untuk repeat order,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (27/12).
Baca Juga: Mencuil Peluang dari Tender Offer Saham Golden Eagle Energy (SMMT) PT Triaryani merupakan perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) untuk komoditas tambang batubara dengan cadangan batubara sebesar 275 juta MT. Lokasinya di Rawas Ilir, Musi Rawas Utara Sumatra Selatan. PT Triaryani merupakan kontributor terbesar dalam produksi konsolidasi batubara SMMT di beberapa tahun terakhir. Menukil data materi public expose SMMT, IUP PT Triaryani menyumbang 62% dari total produksi SMMT di tahun 2021, 73% di 2022, dan diproyeksikan menyumbang 68% produksi batubara SMMT di 2023. Sisanya berasal dari produksi IUP anak usaha lainnya, yaitu Internasional Prima Coal yang mengelola konsesi aset tambang batubara di Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur. Sebagai gambaran, realisasi produksi batubara SMMT di beberapa tahun terakhir adalah sebesar 1,2 juta ton di 2020, 2,04 juta ton di 2021, 3,22 juta ton di 2022, dan diproyeksikan mencapai 2,60 juta ton di 2023. Batubara yang dihasilkan oleh Triaryani, menurut data perusahaan, memiliki tingkat sulfur dan kandungan abu yang rendah. Kualifikasinya, batubara Triaryani memiliki nilai kalor bruto sebesar 4.100 GAR, 5% abu dan sulfur 0,3%
“Batubara PT Triaryani adalah salah satu batubara terbersih yang saat ini tersedia di pasar batubara jenis termal,” kata Susanti.
Ikhtiar Triaryani menjajal pasar ekspor tidak berhenti di Trafigura Asia Trading Pte Ltd. Susanti bilang, Manajemen juga terus berupaya mengembangkan potensi penjualan batubara PT Triaryani ke pangsa pasar yang lebih luas dan saat ini sedang dalam proses negosiasi dengan beberapa perusahaan calon pembeli batubara yang berminat untuk membeli batubara PT Triaryani untuk kontrak jangka panjang atau selama usia tambang (life of mine). Sejauh ini, calon pembeli yang sudah mulai dijajaki merupakan calon pembeli di wilayah Asia. “Permintaannya (permintaan batubara di Asia) tinggi dan spek batubaranya cocok dengan batubara yang kami miliki,” terang Susanti. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari