Ekspor perikanan di paruh pertama 2019 naik 24,29% menjadi Rp 40,57 triliun



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor komoditas perikanan pada semester I 2019 mencapai Rp 40,57 triliun atau naik 24,29% dibandingkan semester I 2018 yang mencapai Rp 32,64 triliun.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui ekspor pada kuartal II memang cenderung lebih tinggi dibandingkan kuartal I. Hal ini dikarenakan permintaan yang lebih banyak di bulan Maret hingga Mei sebagai persiapan untuk liburan musim panas.

"Pasar biasanya membeli di November untuk persiapan di Natal, Tahun Baru, dan thanksgiving. Biasanya di Januari dan Februari slowing down dan harga turun karena demand berkurang. Peak lagi di Maret, April, dan Mei untuk liburan musim panas," terang Susi, Kamis (4/7).


Bila dirinci, nilai ekspor tersebut terbagi atas nilai ekspor komoditas perikanan produk konsumsi yang sebesar Rp 32,90 triliun sementara nilai ekspor produk non konsumsi sebesar Rp 7,67 triliun.

Masing-masing produk ini mengalami kenaikan ekspor, dimana nilai ekspor komoditas perikanan konsumsi meningkat 16% dibandingkan semester I 2018 yang sebesar Rp 28,46 triliun. Sementara nilai ekspor produk non konsumsi naik 83% dibandingkan semester I 2018 yang sebesar Rp 4,18 triliun.

Dari sisi volume, ekspor produk perikanan konsumsi hidup meningkat menjadi 40,6 juta ekor. Lalu volume ekspor produk perikanan konsumsi non hidup sebesar 505.801,83 ton. Sementara untuk produk perikanan non konsumsi terbagi atas non konsumsi hidup sebesar 2,98 miliar ekor dengan volume ekspor produk non konsumsi non hidup sebesar 90.240,68 ton.

Melihat realisasi ekspor hingga semester I, Sekretaris Jenderal KKP Nilanto Perbowo optimistis nilai ekspor tahun ini bisa lebih tinggi dibandingkan realisasi ekspor di tahun lalu. Terlebih, permintaan komoditas perikanan akan mengalami lonjakan di kuartal IV.

"Tahun ini kita optimistis nilai ekspor bisa mencapai US$ 5,5 miliar, ini naik dibandingkan tahun 2018 yang sekitar US$ 4,7 miliar," terang Nilanto.

Dia pun mengatakan, produk-produk yang diekspor masih didominasi oleh produk unggulan seperti udang, tuna, kepiting, cumi-cumi, rumput laut, rajungan, kakap dan kerapu. Meski begitu, Indonesia pun mulai mengekspor patin ke Arab Saudi tahun ini, yang diharapkan menjadi produk ekspor unggulan baru.

Sementara itu, di semester I, 10 negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia adalah Amerika Serikat, China, Jepang, Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Taiwan, Italia dan Vietnam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli