Ekspor perikanan tangkap lesu, sementara perikanan budidaya melesat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor perikanan tangkap pada kuartal satu mengalami kelesuan, sementara perikanan budidaya melesat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor perikanan tangkap Indonesia periode Januari hingga Maret 2018 sebesar US$ 69,2 juta. Perolehan ini turun 3,34% dibanding akhir kuartal I-2017 yang sebesar US$ 71,59 juta. 

"Memang benar ekspor perikanan tangkap turun pada tahun 2018," ujar Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang kelautan dan perikanan, Yugi Prayanto kepada Kontan.co.id, Senin (16/4).


Dia bilang, penangkapan ikan mengalami penrunan karena munculnya kebijakan kelautan yang membuat jumlah nelayan menurun.

"Sekarang yang menangkap ikan tidak banyak walaupun ikan banyak," terang Yugi.

Di sisi lain, ekspor perikanan budidaya pada periode yang sama di tahun 2018 melesat hingga 65,76%. Hal tersebut dinilai akibat adanya peralihan nelayan menjadi pembudidaya.

Ekspor perikanan budidaya Indonesia periode Januari hingga Maret 2017 sebesar US$ 38,49 juta. Angka itu naik pada 2018 hingga US$ 64,8 juta.

Meningkatnya ekspor perikanan budidaya disebabkan melonjaknya jumlah pembudidaya. "Penangkap ikan ada yang beralih pelan-pelan ke budidaya ada juga yang setop," jelas Yugi.

Sementara itu industri eksportir perikanan masih optimis ekspor perikanan tahun 2018 terus tumbuh. Hal itu didorong oleh adanya pengaman sektor laut sehingga menurunkan produksi negara eksporti lain seperti Vietnam dan Thailand.

Sebelumnya PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk memproyeksikan pendapatan akan meningkat di tahun 2018. DSFI menargetkan pendapatan akan naik 11% dari tahun 2017 sebesar Rp 647,38 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia